MEDIA PEMALANG - Selat Muria, terbentang antara Pulau Jawa dan Pulau Muria, menyimpan banyak kisah dan pesona yang menarik untuk ditelusuri. Lebih dari sekadar jalur pelayaran, selat ini menyimpan jejak sejarah, legenda, dan potensi wisata yang patut disimak.
1. Legenda dan Sejarah
Menurut legenda, Selat Muria tercipta akibat kesaktian Sunan Kudus dan Ratu Kalinyamat. Konon, keduanya beradu kesaktian untuk menentukan batas wilayah kekuasaan. Sunan Kudus menancapkan tongkatnya di Kudus, dan Ratu Kalinyamat menancapkan tongkatnya di Jepara. Tumbuhlah dua gunung, Gunung Muria dan Gunung Patiayam, yang dihubungkan oleh selat ini.
Secara historis, Selat Muria pernah menjadi jalur perdagangan yang ramai pada masa Kesultanan Demak. Pada masa kolonial Belanda, selat ini mengalami pendangkalan dan tertutup lumpur. Barulah pada tahun 1927, selat ini kembali dibuka setelah dilakukan pengerukan.
Baca Juga: Sejarah Kembali Hidupnya Selat Muria: Fakta Menarik & Dampaknya!
2. Potensi Wisata
Saat ini, Selat Muria menawarkan berbagai potensi wisata yang menarik, di antaranya:
- Wisata religi: Makam Sunan Muria di Gunung Muria menjadi salah satu tujuan wisata religi yang populer.
- Wisata alam: Pemandangan alam yang indah di sekitar Selat Muria, seperti pegunungan, hutan, dan pantai, dapat dinikmati melalui berbagai kegiatan seperti hiking, trekking, dan camping.
- Wisata bahari: Aktivitas wisata bahari seperti memancing, berenang, dan snorkeling dapat dilakukan di beberapa titik di Selat Muria.
- Wisata budaya: Pengunjung dapat mempelajari budaya lokal di desa-desa tradisional di sekitar Selat Muria.
3. Kemunculan dan Hilangnya Selat Muria
Fakta menarik lainnya, Selat Muria sempat hilang selama 300 tahun akibat sedimentasi dan pendangkalan. Baru pada tahun 1883, selat ini kembali muncul setelah terjadi banjir besar di Demak.
4. Potensi Wisata Bahari yang Menjanjikan
Editor: Gani P.