Waspada Gelombang Panas! BMKG Prediksi Dampak 'Neraka Bocor' di Negara Tetangga Bagi Indonesia

- 6 Mei 2024, 07:00 WIB
Ilustrasi gelombang panas atau heatwave yang melanda Asia Selatan.
Ilustrasi gelombang panas atau heatwave yang melanda Asia Selatan. /Pixabay/garten-gg/

 

MEDIAPEMALANG.COM - Fenomena 'neraka bocor' tengah melanda sejumlah negara tetangga Indonesia. Di Thailand, misalnya, Negara Gajah Putih itu sedang dilanda gelombang panas dengan suhu mencapai hingga 52°C.

Pemerintah Thailand bahkan telah mengeluarkan peringatan baru terkait cuaca panas yang membahayakan, menyusul kasus meninggal akibat heat stroke yang mencapai 30 orang.

Manila, Filipina, juga tidak luput dari dampak cuaca ekstrem ini. Pada awal April, sejumlah sekolah di ibu kota tersebut terpaksa membatalkan kelas tatap muka karena suhu mencapai 42 derajat Celcius, dianggap dalam tingkat "bahaya" menurut indeks panas.

Di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu udara maksimum di beberapa wilayah telah melampaui 36.5°C. Medan, Sumatra Utara, mencatat suhu maksimum 37.0°C pada 21 April, sedangkan Saumlaki, Maluku, mencapai 37.8°C. Palu, Sulawesi Tengah, juga mengalami suhu maksimum 36.8°C pada 23 April.

Baca Juga: Siaga! BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Wilayah Ini Jelang Musim Kemarau

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa fenomena suhu panas di Indonesia disebabkan oleh posisi Matahari yang dekat dengan khatulistiwa, mengakibatkan suhu udara di beberapa wilayah menjadi sangat terik saat siang hari.

Meskipun demikian, fenomena ini bukan termasuk heat wave, melainkan dipicu oleh pemanasan permukaan akibat siklus gerak Matahari, yang terjadi secara berulang setiap tahun.

BMKG memprediksi sekitar 63% wilayah Zona Musim akan mengalami Awal Musim Kemarau antara bulan Mei hingga Agustus 2024. Namun, pada periode pertengahan April, sejumlah wilayah masih cukup basah dan mengalami hujan, seperti Luwu Utara (Sulawesi Selatan), Banjarbaru (Kalimantan Selatan), Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), dan Tanjung Perak Surabaya (Jawa Timur).

Guswanto menyatakan bahwa BMKG masih mengidentifikasi potensi peningkatan curah hujan secara signifikan dalam seminggu ke depan, terutama di sebagian besar wilayah Indonesia.

Halaman:

Editor: Dwi Andri Yatmo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah