Kolaborasi Honda-Nissan: Langkah Menuju Persaingan yang Kompetitif untuk Bendung Mobil Listrik Asal China

15 Maret 2024, 08:29 WIB
Konsep Nissan Leaf 2026 /Nissan

Media Pemalang - Pada zaman yang semakin mengarah kepada mobilitas yang ramah lingkungan, upaya kolaborasi antara dua raksasa otomotif Jepang, Honda dan Nissan, dalam pengembangan mobil listrik menjadi sebuah berita yang menggembirakan.

Namun, ini juga menjadi sinyal bagi seluruh industri otomotif Jepang untuk mempercepat langkah-langkah konsolidasi mereka.

Menurut sumber dari Nissan, Nissan sedang mempertimbangkan kerja sama dengan Honda dalam pengembangan mobil listrik yang mungkin mencakup pengadaan dan pengembangan bersama.

Nissan sedang mempertimbangkan untuk beralih ke satu powertrain EV atau e-axle bersama yang kedua produsen mobil dapat bekerja sama dalam pengadaan, serta merancang dan mengembangkan platform EV bersama.

Baca Juga: Miris! Mobil Ini Terjual Kurang dari 25 Unit di Indonesia, Ada Merek Favoritmu?

Meskipun pembicaraan di dalam Nissan masih dalam tahap awal, sikap Honda terhadap kemitraan tersebut masih belum jelas.

Kedepannya, kedua produsen mobil ini mungkin akan membahas pengadaan baterai bersama dan pengembangan kendaraan, kata sumber tersebut.

Tujuannya adalah untuk menurunkan biaya EV karena persaingan telah meningkat dengan munculnya pemain-pemain China.

Produsen mobil seperti BYD mendapat manfaat dari pengadaan komponen internal seperti baterai, yang merupakan bagian besar dari biaya sebuah mobil listrik.

Mobil listrik menyumbang sekitar 20% dari penjualan di China, dan pertumbuhan EV mendorong negara tersebut melampaui Jepang untuk menjadi eksportir kendaraan terbesar di dunia berdasarkan volume tahun lalu.

Produsen mobil Jepang telah lambat dalam beralih dari mobil hibrida ke mobil listrik, yang hanya menyumbang 2% dari pasar domestik mereka, dan mereka menghadapi prospek mobil listrik China membuat inroads di pasar utama seperti Asia Tenggara.

Kemitraan yang diusulkan antara Nissan dan Honda bertujuan untuk menggunakan sumber daya produsen mobil dengan lebih efektif untuk bersaing lebih baik dalam hal biaya.

Nissan mulai memproduksi massal mobil listrik Leaf pada tahun 2010, dan saat ini menawarkan tiga model listrik.

Baca Juga: Inilah Daftar 10 Mobil Bekas Idaman di Bawah Rp 100 Juta, Buat Mudik Makin Asyik!

Sementara itu, Honda telah berencana untuk mengembangkan mobil listrik kelas entry-level dengan General Motors dan meluncurkannya secepat tahun 2027, tetapi proyek itu dibatalkan tahun lalu.

Untuk mengejar ketertinggalan, Honda telah meningkatkan pengembangan mobil listrik secara internal.

Ini merupakan langkah positif dalam mengantisipasi perubahan pasar otomotif yang semakin dinamis.

Dengan kolaborasi yang kuat antara Nissan dan Honda dalam pengembangan mobil listrik, diharapkan mereka dapat bersaing lebih efektif, merampingkan biaya, dan menciptakan produk yang lebih ramah lingkungan untuk pasar global yang semakin sadar akan lingkungan. ***

Editor: Soni Susilo

Tags

Terkini

Terpopuler