Network
MEDIAPEMALANG.COM - Xiaomi, perusahaan teknologi terkenal asal Tiongkok, bersiap untuk menghadirkan kejutan baru dengan meluncurkan kendaraan listrik pertamanya.
Pada bulan ini, mereka akan memperkenalkan sedan empat pintu yang penuh dengan teknologi canggih. Langkah ini diambil di tengah perlambatan penjualan kendaraan listrik di Tiongkok dan penurunan harga yang dilakukan oleh pesaing lain.
Kendaraan listrik ini, yang diberi nama model SU7, dijadwalkan akan diperkenalkan pada tanggal 28 Maret di Tiongkok. CEO Xiaomi, Lei Jun, mengumumkan kabar ini melalui postingan di akun media sosialnya, Weibo, pada hari Selasa. Selain itu, Xiaomi Motor, divisi otomotif dari perusahaan tersebut, juga mengkonfirmasi bahwa mobil ini akan segera tersedia untuk pengiriman.
Baca Juga: Xiaomi Meluncurkan Mobil Listrik Impian Kaum Mendang-Mending, Harganya Bikin Melongo!
Meskipun demikian, belum ada informasi mengenai harga pasti dari kendaraan ini. Namun, pengumuman ini langsung membuat saham perusahaan melonjak sebesar 9,55% dalam perdagangan di Hong Kong, mencatatkan lonjakan terbesar sejak Januari 2023.
Peluncuran SU7 ini terjadi tiga tahun setelah Xiaomi pertama kali mengumumkan rencananya untuk memasuki industri otomotif. Pada saat itu, Lei Jun menyebut langkah tersebut sebagai "proyek besar terakhir dalam hidupnya". Dalam postingan terbaru di Weibo, Lei menegaskan bahwa Xiaomi tetap optimis dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar kendaraan listrik.
Xiaomi telah mengklaim bahwa SU7 memiliki keunggulan dalam hal akselerasi dibandingkan dengan mobil listrik lainnya, bahkan melampaui Tesla dan Porsche EV. Salah satu versi dari mobil ini bahkan mampu mencapai kecepatan 100 kilometer per jam dalam waktu yang sangat singkat, hanya dalam 2,78 detik. Tidak hanya itu, versi lainnya juga menawarkan jangkauan berkendara hingga 800 kilometer.
Namun, peluncuran SU7 ini tidak terlepas dari tantangan yang dihadapi industri kendaraan listrik, terutama di Tiongkok. Persaingan harga yang agresif dari merek-merek lain seperti BYD dan Tesla telah menciptakan tekanan ekonomi yang mempengaruhi permintaan di pasar China yang sangat besar ini.
