Baterai Mobil Listrik Ramah Lingkungan: Bahan & Teknologi Berkelanjutan untuk Masa Depan Hijau

- 26 Juni 2024, 22:23 WIB
Mengenal bahan baku baterai mobil listrik
Mengenal bahan baku baterai mobil listrik /ANTARA/JournalTelegraf

MEDIA PEMALANG - Mobil listrik dipuji sebagai alternatif transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Namun, seberapa ramah lingkungan baterai yang menjadi jantungnya? Artikel ini akan mengupas tuntas bahan-bahan ramah lingkungan yang digunakan dalam baterai mobil listrik, Baterai Mobil Listrik Ramah Lingkungan merupakan teknologi berkelanjutan yang diterapkan, serta dampak positifnya terhadap pengurangan emisi karbon dan pelestarian lingkungan.

Bahan Ramah Lingkungan dalam Baterai Mobil Listrik

  1. Katoda Bebas Kobalt: Kobalt, bahan umum dalam baterai lithium-ion, sering kali ditambang dengan cara yang merusak lingkungan dan melibatkan pelanggaran hak asasi manusia. Produsen baterai kini beralih ke katoda bebas kobalt, seperti Lithium Iron Phosphate (LFP) atau Nickel Manganese Cobalt (NMC) dengan kandungan kobalt rendah, untuk mengurangi dampak negatif.

  2. Elektrolit Padat: Elektrolit cair konvensional dalam baterai mengandung bahan kimia berbahaya. Elektrolit padat, yang terbuat dari keramik atau polimer, menawarkan alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan.

  3. Anoda Berbasis Silikon: Silikon, bahan yang melimpah di bumi, sedang diteliti sebagai pengganti grafit dalam anoda baterai. Anoda silikon memiliki potensi kapasitas penyimpanan energi yang lebih tinggi, meningkatkan efisiensi baterai.

  4. Daur Ulang Baterai: Produsen baterai semakin fokus pada pengembangan teknologi daur ulang baterai yang efisien untuk memulihkan material berharga seperti lithium, nikel, dan kobalt. Daur ulang baterai mengurangi kebutuhan akan penambangan baru dan meminimalkan limbah.

Teknologi Berkelanjutan dalam Produksi Baterai

  1. Energi Terbarukan: Produsen baterai semakin beralih ke penggunaan energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, dalam proses produksi baterai. Hal ini mengurangi jejak karbon dari produksi baterai secara signifikan.

  2. Rantai Pasokan yang Etis: Perusahaan baterai berkomitmen untuk memastikan rantai pasokan yang etis dan transparan, menghindari penggunaan bahan baku dari sumber yang terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia atau kerusakan lingkungan.

Halaman:

Editor: Chamdani Lukman Bachtiar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah