MediaPemalang.com - Jika bakso umumnya berbentuk bulat, namun bakso yang satu ini tampil beda. Alias nyentrik sendiri. Daging diiris begitu saja, tidak digiling dan tanpa campuran tepung.
Bakso Miad menjadi salah satu bakso yang populer dan tertua di Pemalang. Sejak 1960, bakso ini terus eksis sampai saat ini. Konon banyak yang menyebut bakso ini sebagai salah satu pelopor pedagang bakso di Pemalang.
Banyak orang yang kecele saat mencicipi bakso ini untuk kali pertama. Saat mangkuk disodorkan pelayan, wajar jika pembeli seringkali heran karena yang dijumpai dalam mangkok hanya irisan daging sapi, tanpa bulatan bakso.
Baca Juga: Nasi Grambyong, Kuliner 'Wajib Coba' ketika Berkunjung di Kota Pemalang
Namun ternyata ini yang menjadi ciri Bakso Miad. Penyajiannya serupa dengan nasi grombyang, menggunakan sendok yang lebar.
Semangkuk bakso berisi delapan cacahan daging, dilengkapi bihun, irisan tomat hijau, daun bawang, dan taburan krupuk yang telah dihancurkan sebelumnya.
Penjual juga menyediakan dua piring berisi irisan lontong dan kerupuk jentik untuk teman makan. Uniknya, di meja makan tidak ada saus tomat dan hanya disediakan kecap sebagai penambah rasa.
Rasa daging begitu kuat saat disantap, karena tidak dicampur dengan adonan bakso pada umumnya. Tekstur daging juga cenderung empuk karena daging melalui proses perebusan sebelum dicacah.