Ngeri! Tanda 'Kiamat Bumi' Muncul di Samudra Atlantik? Ini Kata Ahli!

- 10 Februari 2024, 19:32 WIB
Penampakan pecahan Gunung Es yang terbawa hanyut di Samudra Atlantik.
Penampakan pecahan Gunung Es yang terbawa hanyut di Samudra Atlantik. /Twitter /@thelovetoy

MEDIAPEMALANG.COM - Kabar mengejutkan datang dari Samudra Atlantik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sirkulasi laut di sana, yang dikenal sebagai Atlantic Meridional Overturning Circulation (AMOC), sedang menuju titik kritis. Hal ini dikhawatirkan menjadi tanda kiamat bumi atau perubahan iklim yang semakin parah.

AMOC Membawa Panas, Karbon, dan Nutrisi

AMOC merupakan sabuk pengangkut laut yang membawa panas, karbon, dan nutrisi dari daerah tropis ke Lingkaran Arktik. Di sana, air mendingin dan tenggelam ke laut dalam, membantu mendistribusikan energi ke seluruh bumi dan memodulasi dampak pemanasan global.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa AMOC telah mengalami penurunan 15% sejak tahun 1950 dan berada pada kondisi terlemahnya dalam satu milenium. Penyebabnya adalah mencairnya gletser di Greenland dan lapisan es Arktik yang lebih cepat dari perkiraan. Air tawar dari gletser ini menghambat tenggelamnya air yang lebih asin dan hangat dari selatan, sehingga memperlambat AMOC.

Titik Kritis AMOC: Antara 2025 dan 2095

Berdasarkan penelitian, titik kritis AMOC bisa terjadi antara tahun 2025 dan 2095. Hal ini akan berdampak buruk bagi sistem iklim dan umat manusia. Permukaan laut di Atlantik akan naik satu meter di beberapa wilayah, menggenangi banyak kota pesisir.

Musim hujan dan kemarau di Amazon akan berubah, dan suhu di dunia akan berfluktuasi jauh lebih ekstrem. Belahan bumi selatan akan menjadi hangat, sedangkan Eropa akan mengalami suhu dingin drastis dengan curah hujan yang lebih sedikit.

Perubahan Terjadi 10 Kali Lebih Cepat

Yang lebih mengkhawatirkan, perubahan ini dapat terjadi 10 kali lebih cepat dibandingkan saat ini. Hal ini membuat adaptasi hampir mustahil dilakukan.

"Kita bergerak ke arah itu, agak menakutkan. Kita perlu menangani perubahan iklim dengan lebih serius," kata René van Westen, penulis utama penelitian tersebut.

Belum Ada Data Pasti, Tapi Perlu Diwaspadai

Meskipun belum ada data pasti kapan kiamat bumi akan terjadi, penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan iklim adalah ancaman nyata yang perlu diwaspadai.

Kita perlu mengambil tindakan serius untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperlambat laju perubahan iklim.***

Editor: Dwi Andri Yatmo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah