Masalah ini memerlukan pemahaman yang lebih dalam tentang alasan di balik ketidakaktifan seksual dan bagaimana dinamika pernikahan dapat berubah seiring dengan perkembangan zaman, termasuk penggunaan aplikasi kencan online, perubahan nilai-nilai, gaya hidup, dan tren pasar tenaga kerja.
Krisis demografi di Jepang tidak bisa diabaikan begitu saja. Ini membutuhkan upaya serius dan pemahaman yang mendalam tentang akar masalahnya agar langkah-langkah yang tepat dapat diambil untuk mengatasinya.***