Meskipun demikian, akhir-akhir ini virus itu telah muncul di berbagai negara Eropa, seperti Inggris, Spanyol, Portugal, Amerika Serikat (AS), Italia, Swedia, Prancis, dan Kanada.
Baca Juga: Virus Monkeypox Semakin Menyebar, Ketahui Cara Penularan dan Tanda Gejalanya Menurut WHO
Virus ini diduga berasal dari infeksi pada monyet.
Dilansir dari laman CDC, virus adalah bagian dari genus Orthopoxvirus. Virus ini mewadahi dari beberapa virus serupa, meliputi variola (penyebab cacar), vaccinia (digunakan dalam pembuatan vaksin) dan cacar sapi (cowpox virus).
Penelitian yang dilakukan di Kopenhagen, Denmark menemukan bahwa cacar menyerang monyet pertama kali pada tahun 1958.
Sementara itu, kasus cacar monyet pada manusia pertama kali ditemukan pada 1970 di Republik Demokratik Kongo.
Victoria Brett Sutton selaku Kepala Petugas Kesehatan mengatakan bahwa virus ini tidak begitu menular layaknya Covid-19. Dugaan serupa juga diperkuat dokter penyakit menular setempat.
"Kami tidak akan menyarankan siapa pun untuk menunda rencana perjalanan mereka, menyusul penemuan virus di Inggris dan beberapa negara Eropa," ujar Sutton
Kemudian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah mengatakan gejala cacar monyet mirip dengan yang terlihat di masa lalu pada pasien cacar.