Amalkan Dua Bait Syair I’tiraf Ini, Agar Wafat dalam Keteguhan Agama Islam

- 15 Februari 2022, 05:25 WIB
/

MEDIA PEMALANG - Dari sekian banyak kisah lucu Abu Nawas, konon katanya menjelang sakratul maut dia berpesan kepada keluarganya untuk mengkafaninya dengan kain yang lusuh dan sobek.

Ketika ditanya kenapa, agar nanti ketika di alam kubur dia punya jawaban sebelum ditanyai oleh malaikat Munkar dan Nakir, “Tuhan, kedua malaikat itu tidak melihat kain kafan saya yang sudah compang-camping dan lapuk ini. Itu artinya saya penghuni kubur yang sudah lama.”

Jangan pernah mencontohi Abu Nawas untuk mengelabui malaikat. Atau wataknya yang suka bercanda kelewat batas. Tetapi contohilah bagaimana ia bertaubat dari segala kesalahannya.

Baca Juga: Tafsir Surah An-Nasr Ayat 1-3; Begini Doa dan Cara Taubat yang Benar Sesuai Al-Qur'an

Ada satu versi tentang pertaubatan Abu Nawas dan lahirnya syair I’tiraf yang paling terkenal itu. Pribadinya yang urakan, bandel, tidak bermoral, dan tidak taat pada perintah agama, menjadikan Abu Nawas diasingkan dari kalangan agamawan dan kaum beradab lainnya. Hal itu dilakukan sampai pada suatu malam ganjil atau malam Qadar di bulan Ramadan.

Ketika masuk Ramadan di usianya yang tidak lagi muda, Abu Nawas seperti biasa minum-minuman keras. Dalam kondisi mabuk berat itu tiba-tiba Abu Nawas didatangi seseorang yang tidak dikenalnya. Tanpa banyak bicara, seseorang itu langsung bertanya kepada Abu Nawas “Wahai Abu Hani, jika engkau tak mampu menjadi garam yang melezatkan hidangan, janganlah engkau menjadi lalat yang menjijikkan, yang merusak hidangan itu”.

Mendengar perkataan itu, Abu Nawas terhentak dan tersadar akan segala tingkah lakunya selama ini. Dia merasa hidupnya kelam dan dalam kubangan hitam dosa. Bahkan Abu Nawas langsung mengibaratkan dirinya jauh lebih hina dari lalat. Kesadaran akan arti hidup yang tidak memberikan manfaat bagi orang lain itu, menuntun Abu Nawas untuk mengakhiri kebiasaan lamanya.

Sejak perisiwa malam itu, Abu Nawas mengganti syair-syairnya dengan zikir dan perkataan baik. Dia mengubah segala kebiasaan buruknya menghabiskan malam di bar dengan ke masjid.

Baca Juga: Memiliki Anak dari Buah Perzinahan? Pintu Allah Maha Luas, Begini Hukum dan Cara Taubatnya

Halaman:

Editor: Argani Palupi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah