Banyak Anak Belum Tentu Banyak Rezeki, Begini Penjelasannya

- 22 Februari 2022, 05:15 WIB
/

 

MEDIA PEMALANG - Sebagian orang berkeyakinan bahwa semakin banyak jumlah anak, semakin banyak rezeki orang tuanya. Padahal, jumlah anak tidak menjadi sebab bertambah dan berkurangnya rezeki orang tua. Jadi, jangan dipahami anak sebagai sumber rezeki.

Masing-masing orang memiliki takdir rezekinya sendiri dan tidak ada sangkut pautnya dengan orang lain, termasuk antara orang tua dan anak. Tidak ada dalil naqli yang sesuai dengan peribahasa “banyak anak banyak rezeki”. Tapi, yang tertuang jelas dalam Al-Qur’an adalah Allah melarang orang tua membunuh anaknya. Baik pembunuhan itu karena orang tua khawatir anaknya miskin atau orang tua khawatir dirinya yang miskin.

Baca Juga: Pulang Kerja, Baca Doa Ini Saat Masuk Rumah; Rezeki Mengalir sampai ke Rumah Tetangga dan Keluarga  

Berarti memperbanyak anak salah, membatasinya juga salah? Dua-duanya bisa dibenarkan jika niatnya benar, dua-duanya bisa salah jika niatnya salah. Konsep amaliah dalam Islam sangat sederhana, semua tergantung pada niat.

Menambah anak dengan niat agar rezekinya bertambah dengan keyakinan bahwa banyak anak banyak rezeki adalah tidak benar. Tidak ada hubungan antara jumlah anak dan takdir rezeki orang tuanya.

Sedangkan membatasi jumlah anak karena takut miskin, jauh lebih fatal kesalahannya. Hal itu berlawanan dengan ketentuan akidah Islam karena yang menanggung rezeki setiap anak manusia adalah Allah, bukan orang tua.

Baca Juga: Meskipun 'Pasar' Dibenci Allah, Lakukan Hal Ini agar Jadi Ladang Pahala dan Rezeki

Menurut Al-Qur’an, di dunia ini ada dua karakter orang tua terkait dengan masalah anak dan rezeki. Kedua karakter itu dicela oleh syariat. Pertama, ada orang tua yang membunuh anaknya karena takut tidak bisa memberi makan. Seperti yang terjadi pada zaman jahiliyyah, banyak anak dibunuh orang tuanya sendiri karena orang tua merasa tidak bisa lagi menghidupi keturunannya.

Orang tua yang demikian itu berpikir harta mereka bisa habis hanya untuk menghidupi anak-anaknya. Kedua, ada orangtua yang membunuh anaknya karena takut, kelak anak tidak bisa menghidupi dirinya.

Halaman:

Editor: Argani Palupi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah