Mau Ziarah Sekaligus Rekreasi? Yuk Intip Lokasi Gua Maria Mawar Musuk Boyolali

- 31 Mei 2022, 16:00 WIB
Gua Maria Mawar Musuk Boyolali
Gua Maria Mawar Musuk Boyolali /Dyonisia Wiwiek DR/

MEDIA PEMALANG - Bagi umat katolik, Ziarah ke Gua Maria menjadi salah satu sarana untuk berdevosi atau memberi penghormatan kepada Bunda Maria. Itulah mengapa lokasi peziarahan Gua Maria yang tersebar di berbagai tempat selalu ramai dikunjungi oleh umat katolik.

Salah satu lokasi yang ramai dikunjungi para peziarah adalah Gua Maria Mawar Musuk yang terletak di desa Kembangsari Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Umat Katolik setempat lebih mengenalnya sebagai Gua Mawar.

Selain terletak di daerah perkebunan mawar yang sejuk dan indah, nama Mawar sendiri dipergunakan untuk menghormati keharuman nama Bunda Maria, nama yang di kalangan umat katolik sangat diagungkan. 

Gua Maria Mawar Musuk berada di daerah pelosok pinggiran kota Boyolali, kurang lebih 6 km dari Gereja Katolik Boyolali arah barat daya, di bawah tata penggembalaan Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria, Boyolali.

Baca Juga: Gempar! Oleskan Krim Kue ke Lukisan Mona Lisa, Pria Ini Menyamar Jadi Wanita Tua

Menempati area pegunungan yang sejuk, dikelilingi pepohonan yang rimbun, tempat ini cocok untuk merenung, berrefleksi, berdoa dan bermeditasi mendekatkan diri kepada Allah sang sumber hidup.

Berjalan-jalan, atau sekedar duduk-duduk, menghirup udara segar dan sejenak melepaskan diri dari segala kesibukan, ibaratnya men’charge’ battery kita, mengisi daya untuk batin / rohani kita, kemudian siap beraktivitas kembali dengan semangat yang baru. 

Sejarah perjalanan Gua Maria Mawar Musuk sendiri dimulai sejak tahun 1948, ketika bapak Poerwoadmodjo yang mengungsi di dukuh Tlangu dan kemudian merintis pengajaran iman katolik kepada masyarakat setempat. Dari sini kemudian berkembang menjadi cikal bakal stasi Musuk ( saat ini dikenal sebagai Lingkungan Bernadeta ). 

Sebagaimana tempat-tempat yang lain, proses perkembangan dan pembangunan tempat ini dari tahun ke tahun mengalami pasang surut. Sampai pada akhirnya pada 25 Juni 1982, tempat ini diberkati oleh Romo A. Endrokarjono, MSF.

Halaman:

Editor: Chamdani Lukman Bachtiar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah