Inilah Profil Gus Iqdam, Mubaligh Muda Viral yang Perkenalkan Istilah Dekengane Pusat hingga Garangan

- 19 Agustus 2023, 09:56 WIB
Banyak yang tertarik dengan sosok Gus Iqdam yang tengah naik daun ini. Berikut ini adalah profil Gus Iqdam
Banyak yang tertarik dengan sosok Gus Iqdam yang tengah naik daun ini. Berikut ini adalah profil Gus Iqdam /

Latar belakang Gus Iqdam

Baca Juga: Cerita Dibalik Turunnya Surat Al Fatihah dan Keistimewaan , Gus Baha : Iblis Pun Dibuat Kesakitan

Sebagai anak bungsu dari empat bersaudara, Gus Iqdam merupakan hasil pernikahan KH Kholid dan Hj Ny Lanratul Farida. Ia memulai pendidikan agamanya di Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri di bawah bimbingan Muhammad Abdurrahman Kautsar atau yang dikenal sebagai Gus Kautsar.

Pada masa kanak-kanaknya, Gus Iqdam menghabiskan waktu untuk memperdalam pemahaman agama Islam. Di awal masa kecilnya, ia belajar agama bersama pamannya, KH. Dliyauddin Azzamzami. Kemudian, pendidikannya berlanjut di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur.

Tidak hanya itu, ibunya, Hj Ny Lanratul Farida, juga merupakan keturunan dari salah satu kiai terkenal, yaitu KH Zubaidi Abdul Qofur, yang dikenal sebagai Mursid Torikoh di Jawa Timur.

Gaya Dakwah Gus Iqdam

Baca Juga: Astaghfirulllah, Benarkah Maksiat Bikin Rezeki Seret? Berikut Penjelasan Habib Sayid Machmoed BSA

Pada tahun 2021, Gus Iqdam menikah dengan Aning Nilatin Nihayah, yang merupakan putri dari Almaghfurlah KH Thoha Widodo Zaini Munnawir dari Pondok Pesantren Lirboyo.

Setelah membentuk keluarga, Gus Iqdam dan istrinya, Ning Nila, diberkahi dengan seorang putra yang diberi nama Gus Novel.

Gaya dan Metode Dakwah

Gus Iqdam mendirikan Majelis Ta’lim Sabilu Taubah pada Desember 2018. Pada awalnya, jumlah jemaah yang mengikuti kegiatan ini hanya sekitar 7 orang. Namun, dalam beberapa tahun, Majelis Ta’lim ini telah mendapatkan popularitas di kalangan milenial, bahkan hingga ribuan jemaah.

Gus Iqdam memberi nama Majelis Ta’lim ini sebagai Sabilu Taubah, yang berarti "jalan taubat." Hal ini menggambarkan bahwa jemaah di sini tidak hanya terdiri dari kalangan santri atau orang-orang berpengetahuan agama. Banyak jemaahnya berasal dari luar kalangan tersebut, bahkan yang sebelumnya sama sekali tidak memiliki pengetahuan agama.

Halaman:

Editor: Dwi Andri Yatmo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x