Polda Jateng Bongkar Sindikat Pengedar Uang Palsu: Harganya 1:3

2 Agustus 2022, 15:36 WIB
Jajaran Polda Jawa Tengah berhasil membongkar sindikat pengedar uang palsu di Kabupaten Temanggung, Selasa (2/8). /antaranews.com/

MEDIA PEMALANG - Jajaran Polda Jawa Tengah berhasil membongkar sindikat pengedar uang palsu di Kabupaten Temanggung, Selasa (2/8).

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan jika pengedaran uang palsu dilakukan dengan memanfaatkan media sosial.

"Dari penyelidikan, (uang palsu tersebut) ditawarkan melalui media sosial," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa pengedaran uang palsu dilakukan dengan sistem satu banding tiga.

Baca Juga: Alhamdulillah! Wapres Ma'ruf Amin Sebut Penghuni Surga Kebanyakan Orang Indonesia, Ternyata Gara-Gara Ini!

"Harganya satu banding tiga. Setiap satu juta uang asli, dapat tiga juta uang palsu," jelas Luthfi ketika melakukan konferensi pers di Mapolda Jawa Tengah.

Kasus ini terungkap setelah seseorang menemukan uang palsu yang diselipkan di uang asli ketika bertransaksi jual beli ponsel.

Mendengar informasi tersebut, tim gabungan Reskrim Polres Temanggung dan Jatanras Polda Jawa Tengah segera mendalami kasus tersebut.

Tak butuh waktu lama, petugas berhasil meringkus empat pelaku yang semuanya merupakan pasangan suami istri.

Baca Juga: PT KAI Buka Lowongan Kerja Agustus 2022, Siapkan Persyaratannya!

Berdasarkan informasi, polisi terlebih dahulu meringkus pasangan AD dan NF, warga Magelang.

Kemudian disusul dengan penangkapan pasangan AP dan IS, yang merupakan warga Kediri.

Dari keempat tersangka, polisi berhasil mengamankan barang bukti uang palsu senilai Rp 90 juta, yang terdiri atas pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu.

Luthfi menjelaskan bahwa peredaran uang palsu tidak ada kaitannya dengan pemilu 2024 mendatang, namun ia tetap meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama saat musim pemilu seperti saat ini.

Baca Juga: Bersiap Pembukaan Asean Para Games di Solo, Semua Kontingen Indonesia Kenakan Batik

"Tidak terkait pemilu, murni kejahatan ekonomi. Namun apapun itu, warga harus tetap waspada dan berhati-hati terkhusus di masa pemilu nanti," sambung Luthfi.

Polisi sendiri masih terus mendalami para pembeli uang palsu yang diduga berasal dari luar Jawa Tengah.

Konsumen tetap membeli meski dari bahan, cetakan dan kualitas, uang palsu yang diungkap di Temanggung ini tergolong kualitas rendah.

Baca Juga: PRMN dan Pimpinan KPU Menekankan Pentingnya Pemilih Muda Ikut Serta di Pemilu 2024

"Lagi kita dalami, karena dugaannya justru dari luar Jawa Tengah yang beli. Dari penampakan begini saja sudah kelihatan ini palsu, kualitasnya rendah tapi kenapa kok tetap dibeli. Ini tanda tanya bagi kami," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Djuhandani Raharjo Puro.***

Editor: Dwi Andri Yatmo

Tags

Terkini

Terpopuler