Network
MediaPemalang.com- Pemerintah telah memberikan kepastian bahwa Program Kartu Prakerja akan tetap dilanjutkan di tahun 2022.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usah Mirko Kecil dan Menengah, Kemenko Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin memastikan bahwa program tersebut akan diteruskan di 2022 dengan anggaran sebesar Rp 11 triliun.
Dalam konferensi pers pada Kamis 30 Desember 2021, disebutkan bahwa kuota untuk program ini ditargetkan 2,9 juta hingga akhir tahun.
Baca Juga: Sembari Menunggu Gelombang 23 Prakerja Dibuka, Ini Syarat yang Perlu Dipersiapkan untuk Mencairkan Insentif!
Sebanyak 5 mitra pembayaran sudah tergabung di antaranya adalah BNI, Go-Pay, Dana, OVO, dan lainnya.
Dikutip dari laman resmi Kemnaker, peserta yang mengikuti program prakerja akan mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kerja dan kewirausahaan serta mendapatkan insentif yang diberikan secara nontunai.
Namun, para peserta yang ingin mendapatkan program tersebut diwajibkan untuk mematuhi beragam syarat sebagai berikut:
Syarat Pendaftaran
Sebelum mendaftar sebagai peserta program prakerja Anda juga harus memenuhi beberapa syarat yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Warga Negara Indonesia
2. Berusia minimal 18 tahun
3. Tidak sedang mengikuti pendidikan formal
4. Bukan penerima bantuan sosial lainnya selama pandemi Covid-19
5. Maksimal 2 NIK dalam 1 KK yang menjadi penerima Kartu Keluarga
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari konferensi pers lalu, pihak penyelenggara Prakerja telah menentukan 7 platform digital dan 8 institusi pendidikan yang nantinya akan masuk dalam ekosistem program kartu prakerja.
Baca Juga: Prakerja Gelombang 23 Akan Segera Dibuka? Ini Cara Daftar dan Syarat yang Perlu Dipersiapkan!
Lembaga pendidikan tinggi juga dilibatkan untuk memonitor dan mengevaluasi.
Hingga sampai saat ini, terdapat 18 lembaga pelatihan yang tergabung di program kartu prakerja dengan 684 pelatihan aktif yang ada di dalam ekosistem.
