MEDIA PEMALANG - Green Inflation adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kenaikan harga yang disebabkan oleh upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 2019 oleh ekonom dari Bank of England, Andrew Haldane.
Penyebab Green Inflation
Baca Juga: Siapa Tom Lembong? Namanya Disebut-sebut Saat Debat Cawapres Hari Ini
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan green inflation, antara lain:
- Peningkatan permintaan energi
Upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti beralih ke energi terbarukan, dapat meningkatkan permintaan energi. Hal ini karena energi terbarukan, seperti solar dan angin, biasanya lebih mahal daripada energi fosil.
- Peningkatan biaya produksi
Perusahaan yang beralih ke produk dan layanan yang lebih ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik, biasanya akan mengalami peningkatan biaya produksi. Hal ini karena produk dan layanan tersebut biasanya memerlukan bahan baku dan teknologi yang lebih mahal.
- Pembatasan pasokan
Pemerintah di berbagai negara juga dapat menerapkan pembatasan pasokan untuk mendorong penggunaan energi terbarukan. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga energi fosil, yang kemudian dapat mendorong kenaikan harga secara keseluruhan.
Dampak Green Inflation
Green inflation dapat berdampak negatif terhadap perekonomian, antara lain:
- Menurunkan daya beli masyarakat
Kenaikan harga dapat menurunkan daya beli masyarakat, sehingga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Editor: Gani P.