Network
MEDIA PEMALANG - Setiap daerah pasti memiliki potensi dan keunggulan masing-masing. Biasanya, di beberapa desa di pegunungan, potensi yang banyak adalah sayuran. Namun, di Desa Pulosari tidak hanya itu, kopi juga sedang dikembangkan oleh petani.
Jika menapaki Desa Pulosari, banyaknya tanaman kopi di desa tersebut. Kini kopi itu dimanfaatkan dan dikembangkan oleh para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Makmur. Kelompok tersebut juga kini memproduksi kopi asli Pulosari yang siap dikonsumsi.
Dari hasil produksi para petani, kopi asli Pulosari tersebut diberi nama kopi Tugu Juang. Kini, kopi itu telah disediakan serta dipasarkan di wilayah Pulosari dan sekitarnya. Bahkan, setidaknya kini terdapat 3 kedai kopi yang menyajikan kopi Tugu Juang tersebut. Yaitu di wilayah Pasar Pulosari terdapat dua kedai dan di komplek Masjid Agung Pulosari terdapat 1 kedai.
Kepala Desa Pulosari Teguh Setyo Widodo mengatakan, Pulosari memang memiliki banyak tanaman kopi yang mengalami perkembangan sangat baik. Kopi tersebut mulai dikembangkan menjadi kopi siap minum, melalui kedai-kedai yang ada.
Baca Juga: Viral Video Hujan Uang di Pekalongan , Pemerhati Budaya: Sudah Ada Sejak Lama!
Kopi Tugu Juang merupakan jenis kopi Robusta, karena di sini didominasi oleh tanaman kopi robusta, dan semua kedai kopi harus menjual kopi asli desa tersebut,? ungkapannya, kemarin.
Tanaman kopi sendiri tersebar di semua wilayah Desa Pulosari dengan jumlah yang banyak dan semakin berkembang. Hal tersebut memunculkan ide supaya Pulosari memiliki produksi kopi asli desa yang dapat dikonsumsi dan dipasarkan secara luas.
Kopi Tugu Juang ( Kopi Lanang)
Dengan demikian, pada 2016 kopi tersebut diproduksi dan dinamakan kopi Tugu Juang. Harga kopi juga bervariasi, mulai dari Rp8 ribu sampai 10 ribu per onsnya. Sekarang kopi tersebut telah berkembang serta semakin diminati oleh masyarakat.
