Mengenal Bulu Tangkis, Sejarah dan Cara Memainkannya...

- 24 Maret 2022, 17:30 WIB
Pecinta bulu tangkis akan disuguhi laga final All England 2022 sesama ganda putra Indonesia, Minggu, 20 Maret 2022
Pecinta bulu tangkis akan disuguhi laga final All England 2022 sesama ganda putra Indonesia, Minggu, 20 Maret 2022 /twitter @INABadminton

MEDIA PEMALANG- Apakah Anda memiliki hobi bermain bulu tangkis? Jika iya, tentu Anda tahu bahwa permainan ini dikenal sebagai salah satu olahraga bola kecil yang dapat dimainkan secara tunggal atau beregu.

Dalam hal ini, permainan bulu tangkis dimainkan dalam 2 atau 3 babak pada setiap pertandingannya. Sementara itu, lama waktu untuk setiap babaknya ditentukan oleh perolehan poin.

Selain itu, pemain atau regu yang mendapatkan 21 poin dengan selisih minimal 2 poin dari lawan, dipastikan keluar sebagai pemenang dalam babak tersebut.

Baca Juga: Macam-Macam Pukulan dalam Permainan Bulu Tangkis, Ini Jawabannya...

Sebagai informasi tambahan, dalam permainan bulu tangkis, perlu diketahui bahwa terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai, yakni sebagai berikut:

  • Teknik memegang raket
  • Teknik posisi badan
  • Teknik footwork
  • Teknik pukulan
  • Teknik servis

Permainan satu ini biasanya dimainkan di lapangan tertutup atau indoor yang terhindar dari hembusan angin.

Namun, kepopuleran bulu tangkis di Indonesia membuat ruang permainan tak hanya sebatas berada di ruangan tertutup saja namun juga dimainkan di beberapa lapangan outdoor.

Baca Juga: Cara Daftar Beasiswa Kaltim Stimulan Siswa 2022, Berikut Syarat yang Perlu Diperhatikan

Sejarah Singkat Permainan Bulu Tangkis

Permainan olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket dimungkinkan berkembang di Mesir Kuno sekitar 2000 tahun lalu.

Orang-orang Tionghoa memiliki permainan yang disebut dengan Jianzi, dimana permainan tersebut menggunakan kok tetapi tanpa raket.

Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.

Sementara itu, Inggris juga mengenalkan permainan serupa pada era abad pertengahan, dimana mereka memiliki permainan anak-anak yang dikenal dengan nama Battledores dan Shuttlecocks.

Baca Juga: Hutan Mangrove Memiliki Fungsi Ekologis Sebagai Berikut, Indonesia Merupakan yang Terluas di Dunia

Pada saat itu, anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya agar tak menyentuh tanah di area permainanannya.

Hal tersebut cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk permainan yang populer tersebut.

Melalui jalur perdagangan, penduduk Inggris pun membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Tiongkok, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia.

Hingga pada akhirnya, permainan anak-anak ini menjadi populer di wilayah setempat.

Lain cerita, olah raga bulu tangkis dikenalkan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 ketika mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara kompetitif.

Baca Juga: Siapakah Penemu Permainan Bola Voli? Begini Sejarah Singkatnya...

Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, akhirnya permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.

Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini pun mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru").

Hal tersebut melukiskan bahwa permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.

Rancangan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris pun dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.

Baca Juga: Mengapa Manusia Harus Berilmu untuk Melangsungkan Hidupnya, Ini Jawabannya...

Bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini dengan selalu membawa negara-negara tersebut selalu keluar sebagai pemenang dalam kompetisi bulu tangkis.

Sejarah Berdirinya Organisasi Bulutangkis Internasional

Induk organisasi bulutangkis internasional adalah BWF, kepanjangan dari Badminton World Federation. Sebelumnya, nama organisasi tersebut adalah IBF (International Badminton Federation).

Cikal bakal terbentuknya organisasi tersebut muncul pada 5 Juli 1934 atas prakarsa perwakilan dari sembilan negara, yang kemudian tercatat menjadi anggota.

Sembilan dari negara yang menjadi pendiri adalah Inggris, Perancis, Denmark, Republik Irlandia, Belanda, Selandia Baru, Skotlandia, Wales, dan Kanada.

Baca Juga: Persyaratan Beasiswa Kaltim Tuntas 2022, Simak dan Cek Info Lengkapnya!

Saat itu, badan olahraga bulu tangkis internasional menggunakan nama awal International Badminton Federation (IBF).

Terbentuknya organisasi tersebut memang sempat mendapat pertentangan dari negara anggotanya pada dekade 1970-an akibat alasan sosial politik.

Hingga akhirnya terbentuklah sebuah organisasi tandingan bernama World Badminton Federation (WBF) dari 22 negara yang kebanyakan berasal dari benua Asia dan Afrika pada 1978.

Baca Juga: 70+ Daftar PTN yang Menerima KIP Kuliah Jalur Mandiri, Wajib Perhatikan Sebelum Pilih!

Namun, organisasi tandingan satu ini pun tidak bertahan lama. Kedua organisasi, IBF dan BWF, disatukan melalui konferensi unifikasi pada 1981. Akhirnya, terjadilah pergantian nama badan badminton dunia menjadi BWF secara resmi yang telah ditetapkan pada September 2006 dalam Rapat Luar Biasa di Madrid, Spanyol.

Saat ini, BWF memiliki anggota sebanyak 196 federasi di seluruh dunia yang terbagi dalam lima konfederasi di tingkat benua.

Sejarah Lahirnya PBSI

Sementara itu, di Indonesia terdapat sebuah induk organisasi bulu tangkis Indonesia yakni Persatuan Bulu Tangkis Indonesia atau disingkat menjadi PBSI.

Awal mula dibentuknya badan olahraga bulu tangkis nasional tersebut dimulai dari sejumlah perkumpulan sejak dekade 1930-an.

Bulu tangkis sendiri disebut-sebut masuk ke Indonesia atas pengaruh kolonialisme Inggris di dua negara tetangga yakni Malaysia dan Singapura.

Baca Juga: Lima Opu Daeng Bersaudara di Tengah Gejolak Kerajaan Semenanjung Malaya

Sebagaimana yang dikutip dari buku Bulu Tangkis Dasar (2017) karya Dhedy Yuliawan, contoh perkumpulan bulu tangkis tersebut adalah Bataviase Badminton Bond dan Bataviase Badminton League yang berlokasi di Jakarta.

Pengaruh dari terbentuknya perkumpulan bulu tangkis tersebut membuat olahraga tersebut akhirnya dikenal secara luas.

Awal mulanya dari Sumatera hingga menuju ke Jawa. Hingga akhirnya usaha untuk menyatukan perkumpulan tersebut membuahkan hasil pada 1951 dengan terselenggaranya pertemuan di Bandung.

Baca Juga: Aksara Bilang-Bilang dan Kecerdasan Perempuan Nusantara

Tepat pada tanggal 5 Mei, PBSI secara resmi terbentuk sekaligus menunjuk A. Rochdi Partaatmadja sebagai ketua pertama.

Organisasi induk olahraga bulu tangkis tersebut mempunyai tingkat kepengurusan hingga tingkat wilayah Provinsi yakni Pengurus Daerah (Pengda) maupun kotamadya/kabupaten berupa Pengurus Cabang (Pengcab).***

 

 

 

Editor: Gani P.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x