MEDIA PEMALANG- Ukraina mengkhawatirkan terjadinya kebocoran radiasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl.
Kekhawatiran tersebut muncul setelah terjadinya pemadaman listrik di lokasi tersebut.
Padahal, tanpa adanya listrik, akan sulit untuk mendinginkan kolam berisi limbah nuklir berbahaya dan menyaring udara di dalam bangunan penahan yang luas.
Dikutip dari laman New Scientist, Kamis 10 Maret 2022, Menteri luar negeri Ukraina, Dmytro Kuleba memperingatkan bahwa dalam sebuah tweet tersebut, generator diesel cadangan hanya akan beroperasi selama 48 jam.
Baca Juga: Rusia Rilis Daftar Negara yang Tak Bersahabat bagi Perusahaan dan Warganya
"Setelah itu sistem pendingin fasilitas penyimpanan bahan bakar nuklir bekas akan berhenti, membuat kebocoran radiasi segera terjadi," tulisnya.
Sebagaimana informasi yang diketahui, bahan bakar nuklir bekas dari sisa reaktor Chernobyl yang hancur selama bencana tahun 1986, disimpan di kolam pendingin besar yang terus-menerus diisi ulang dengan air dingin yang segar untuk menjaga suhunya agar tetap rendah.
Namun, tanpa adanya pasokan listrik, proses pendinginan tersebut akan berhenti dan dikhawatirkan suhu air akan naik, serta meningkatkan laju penguapan.
Sementara itu, jika kolam dibiarkan kering maka terdapat kemungkinan bahan radioaktif bisa terlepas ke lingkungan.