Ditemukan Puluhan Jenazah Berserakan di Gurun Libya, Korban Pembunuhan?

- 1 Juli 2022, 15:00 WIB
/

MEDIA PEMALANG - Ditemukan mayat berserakan yang diperkirakan sudah dua minggu lamanya.

Jenazah yang berjumlah sekitar 20 orang itu tersesat di gurun Libya ditemukan oleh tim penyelamat.

Mayat-mayat tersebut ditemukan oleh seorang sopir truk yang melakukan perjalanan melalui padang pasir pada hari Selasa. Lokasi penemuan sekitar 320 kilometer (198 mil) barat daya Kufra dan 120km (74 mil) dari perbatasan dengan Chad.

Baca Juga: Taliban Sebut Upaya Penyelamatan Korban Gempa di Afganistan Hampir Selesai

Mayat para korban yang disinyalir sebagai imigran itu diduga karena kekurangan pasokan air dan kehausan.

"Kami yakin kelompok itu meninggal di padang pasir sekitar 14 hari yang lalu sejak panggilan terakhir di telepon seluler terjadi pada 13 Juni," jelas kepala ambulans Kufra, Ibrahim Belhasan.

Diduga mayat-mayat tersebut kehausan karena wilayah tersebut jarang sumber airnya dan memiliki suhu panas di atas 40 derajat Celcius (104 Fahrenheit).

Layanan ambulans menayangkan dan mengunggah video di akun sosial Facebook yang menunjukkan mayat membusuk di pasir gurun dekat truk pick-up.

Baca Juga: Jumlah Korban Meninggal akibat Gempa Afganistan Sudah Mencapai 1.000 Orang

"Identitas dua mayat adalah warga Libya dan yang lainnya diyakini sebagai migran dari Chad yang menyeberang ke Libya," tambah Belhasan.

Sejak pemberontakan yang didukung NATO pada tahun 2011 untuk menggulingkan dan membunuh pemimpin lama Muammar Gaddafi. Di Libya telah muncul beberapa titik transit bagi orang-orang yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Afrika.

Mereka berharap untuk kehidupan yang lebih baik di Eropa dengan melalui rute berbahaya, melintasi area gurun yang panas dan di atas laut Mediterania. Dan banyak yang mati dalam perjalanan, termasuk di gurun Sahara yang keras.

Baca Juga: Gempa Kuat Tewaskan 280 Orang di Afganistan, Jumlah Korban Kemungkinan akan Bertambah

Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi, setidaknya 1.500 pengungsi telah tenggelam dalam berbagai kecelakaan kapal dan kapal karam di rute Mediterania Tengah tahun lalu. ***

Editor: Dwi Andri Yatmo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah