Meninggalnya Shireen sempat membuat gempar dunia. Israel disebut-sebut sebagai dalang pembunuhan jurnalis tersebut.
Usai peristiwa terjadi, pihak Al-Jazeera melayangkan tuntutan ke pengadilan kriminal internasional di Belanda. Penyelidikan tersebut terus dilakukan hingga kini.
Penyelidikan tersebut didukung oleh pihak Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, menyampaikan bahwa pihak Amerika mendukung proses penyelidikan independen dan akan menindaklanjuti apapun hasil penyelidikan yang keluar.
“Kami [pihak Amerika] akan menindaklanjuti fakta yang ada, kemanapun fakta tersebut mengarah,” kata Blinken dilansir Al-Jazeera.
Dari penyidikan yang dilangsungkan, diketahui bahwa Shireen Abu Akleh terbunuh dengan peluru penusuk lapir baja berkaliber 5.56 milimeter yang ditembakkan dari senapan Ruger Mini-16.
Sejauh ini, pihak Israel menentang tuduhan pembunuhan jurnalis Shireen Abu Akleh.
Pihak Israel beralasan bahwa peristiwa tersebut terjadi ketika baku tembak terjadi, sehingga belum tentu peluru tersebut berasal dari militer Israel.
Namun, investigasi yang dilakukan PBB menemukan kesimpulan bahwa peluru tersebut memang berasal dari pihak militer Israel.