Network
/photo/2023/10/09/51023054.png)
MEDIA PEMALANG - Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengumumkan pada hari Minggu bahwa ia telah memerintahkan kapal induk terbaru Angkatan Laut, USS Gerald R. Ford, untuk berlayar ke Mediterania Timur dengan tujuan membantu Israel setelah serangan oleh Hamas yang menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas di kedua belah pihak. Amerika Serikat dilaporkan termasuk di antara korban tewas dan hilang.
USS Gerald R. Ford, yang merupakan kapal induk paling canggih saat ini, akan berlayar dengan kru sekitar 5.000 pelaut dan pesawat tempurnya. Kapal ini akan didampingi oleh kapal pesiar dan penghancur lainnya, sebagai demonstrasi kekuatan yang ditujukan untuk siap menghadapi berbagai kemungkinan, termasuk mencegah senjata tambahan mencapai Hamas dan melaksanakan pengawasan.
Penyebaran ini mencerminkan niat Amerika Serikat untuk menghentikan perluasan konflik regional. Meskipun demikian, pemerintah Israel secara resmi menyatakan perang pada hari Minggu dan memberikan izin untuk "langkah militer yang signifikan" sebagai tanggapan terhadap serangan oleh Hamas.
Baca Juga: Inilah Festival Albuquerque International Balloon Fiesta yang Menghiasi Langit New Mexico
Laporan awal menunjukkan bahwa setidaknya empat warga Amerika tewas dalam serangan tersebut, sedangkan tujuh lainnya hilang dan belum dilaporkan keberadaannya, menurut pejabat Amerika Serikat yang berbicara dengan syarat anonimitas. Mayoritas dari mereka yang dilaporkan tewas atau hilang adalah warga ganda AS-Israel.
Selain USS Ford, Amerika Serikat juga mengirimkan kapal pesiar USS Normandy dan penghancur USS Thomas Hudner, USS Ramage, USC Carney, dan USS Roosevelt. Selain itu, AS juga meningkatkan kehadiran skuadron jet tempur Angkatan Udara, termasuk F-35, F-15, F-16, dan A-10 di wilayah tersebut.
Menteri Pertahanan Austin mengatakan, "Amerika Serikat mempertahankan kekuatan yang siap di seluruh dunia untuk memperkuat sikap pencegahan ini jika diperlukan." Selain itu, Pemerintah Biden akan segera memberikan peralatan dan sumber daya tambahan kepada pasukan pertahanan Israel, termasuk amunisi. Bantuan keamanan pertama akan dikirimkan segera dan diharapkan tiba dalam beberapa hari mendatang.
