Dolar AS Terbang Tinggi! Tembus Rp16.013 Hari Ini, Rabu 12 April 2024

- 12 April 2024, 14:00 WIB
Dolar AS Terbang Tinggi! Tembus Rp16.013 Hari Ini, Rabu 12 April 2024
Dolar AS Terbang Tinggi! Tembus Rp16.013 Hari Ini, Rabu 12 April 2024 /

MEDIA PEMALANG  - Mata uang rupiah kembali tertekan pada hari ini (12/4), dengan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menembus level Rp16.013 untuk pertama kalinya sejak Maret 2023.

Berdasarkan data perdagangan Bloomberg, nilai tukar dolar AS di pasar spot dibuka pada level Rp15.920 per dolar AS, menguat dari penutupan hari sebelumnya di Rp15.887 per dolar AS. Dolar AS kemudian terus menguat dan mencapai level tertinggi di Rp16.013 per dolar AS.

Penguatan dolar AS terhadap rupiah terjadi di tengah beberapa faktor, antara lain:

  • Kenaikan suku bunga The Fed: The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih agresif tahun ini untuk memerangi inflasi yang tinggi. Hal ini akan meningkatkan daya tarik dolar AS dan menekan mata uang lainnya, termasuk rupiah.
  • Ketidakpastian global: Perang di Ukraina dan meningkatnya ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia meningkatkan permintaan terhadap safe haven seperti dolar AS.
  • Data ekonomi Indonesia yang kurang menggembirakan: Data ekonomi Indonesia terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi melambat dan inflasi meningkat. Hal ini dapat membuat investor asing ragu untuk berinvestasi di Indonesia, sehingga menekan rupiah.

Penguatan dolar AS terhadap rupiah dapat berdampak pada beberapa hal, antara lain:

  • Meningkatkan biaya impor: Penguatan dolar AS akan membuat impor lebih mahal, sehingga dapat mendorong inflasi.
  • Membuat ekspor lebih murah: Penguatan dolar AS akan membuat ekspor lebih murah, sehingga dapat meningkatkan ekspor Indonesia.
  • Menekan nilai tukar rupiah: Penguatan dolar AS dapat menekan nilai tukar rupiah lebih lanjut, sehingga dapat meningkatkan risiko spekulasi mata uang.

Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah mengambil beberapa langkah untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, antara lain:

  • Intervensi di pasar valuta asing: BI telah melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.
  • Menaikkan suku bunga: BI telah menaikkan suku bunga acuannya untuk menarik investor asing dan menstabilkan nilai tukar rupiah.
  • Meningkatkan cadangan devisa: BI terus meningkatkan cadangan devisanya untuk meningkatkan kemampuannya dalam intervensi di pasar valuta asing.

Meskipun demikian, nilai tukar rupiah masih diprediksi akan tetap volatile dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Ketidakpastian global yang masih tinggi: Perang di Ukraina dan meningkatnya ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia masih akan menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah.
  • Kebijakan moneter The Fed: Kenaikan suku bunga The Fed akan terus menekan mata uang emerging markets, termasuk rupiah.
  • Data ekonomi Indonesia: Data ekonomi Indonesia yang kurang menggembirakan dapat membuat investor asing ragu untuk berinvestasi di Indonesia, sehingga menekan rupiah.

Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang lebih komprehensif dari pemerintah dan BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

 

Penguatan dolar AS terhadap rupiah dapat berdampak pada beberapa hal, seperti meningkatkan biaya impor, membuat ekspor lebih murah, dan menekan nilai tukar rupiah. Pemerintah dan BI telah mengambil beberapa langkah untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, namun nilai tukar rupiah masih diprediksi akan tetap volatile dalam beberapa waktu ke depan. Diperlukan langkah-langkah yang lebih komprehensif dari pemerintah dan BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Editor: Gani P.


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x