Iran Tembak 300 Rudal ke Israel, Benarkah Perang Dunia 3 Sudah di Depan Mata?

- 15 April 2024, 05:47 WIB
Iran Luncurkan Serangan Pembalasan ke Israel Dengang Ratusan Drone dan Rudal
Iran Luncurkan Serangan Pembalasan ke Israel Dengang Ratusan Drone dan Rudal /REUTERS/Amir Cohen/

MEDIAPEMALANG.COM - Iran meluncurkan serangan rudal ke Israel pada Sabtu malam waktu setempat, dengan menembakkan sekitar 300 rudal dan drone berbagai jenis ke wilayah Israel. Ini merupakan tindakan pembalasan Iran atas serangan rudal yang menargetkan konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menyebabkan tujuh orang tewas, termasuk tiga jenderal dari Garda Revolusi Iran (IRGC).

Israel merespons serangan tersebut dengan mengklaim berhasil menghilangkan 99% dari 300 ancaman yang diidentifikasi. Namun, serangan tersebut juga menyebabkan seorang gadis berusia 10 tahun mengalami luka parah akibat pecahan peluru.

Selain Iran, sejumlah faksi pro-Iran dari berbagai negara juga terlibat dalam serangan tersebut. Kelompok seperti Hamas di Palestina, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan rezim Suriah Presiden Bashar Al-Assad turut ambil bagian dalam serangan tersebut.

Menurut IDF, serangan juga dilakukan dari negara-negara seperti Irak, Yaman, dan Lebanon. Serangan ini terjadi setelah IRGC menyita sebuah kapal kargo di Selat Hormuz yang diduga terkait dengan Israel.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, menyatakan bahwa saat ini Iran tidak memiliki niat untuk melanjutkan operasi pertahanan. Namun, Iran siap melindungi kepentingan sahnya dari agresi baru jika diperlukan.

Konflik antara Israel dan Iran telah mencapai puncaknya sejak dimulainya perang di Jalur Gaza pada 7 Oktober di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Ketegangan meningkat setelah serangan di Damaskus pada 1 April, yang membuat Iran berulang kali berjanji untuk membalas.

Israel telah merespons dengan rapat darurat di Tel Aviv dan mengadakan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB. Mereka menuntut agar Iran dikecam dan meminta agar IRGC diresmikan sebagai organisasi teroris.

Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa serangan Iran ini belum pernah terjadi sebelumnya dan meminta para pemimpin G7 untuk melakukan pertemuan. AS juga meminta koordinasi diplomatik untuk menanggapi serangan "kurang ajar" dari Iran.

Dampak dari serangan ini juga dirasakan di pasar minyak, di mana harga minyak diperkirakan akan naik. Brent naik menjadi US$ 90,45 per barel, sementara West Texas mencapai US$ 85,66 per barel.

Halaman:

Editor: Dwi Andri Yatmo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x