Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dalam Arab Latin dan Artinya, serta Tata Cara Bayar Zakat Diri Sendiri

30 April 2022, 04:13 WIB
Berikut lafadz niat zakat fitrah untuk diri sendiri dalam bacaan Arab Latin dan artinya /

MEDIA PEMALANG- Bacaan niat zakat fitrah untuk diri sendiri ini bisa anda simpan, hafalkan atau tulis dan baca saat membayar zakat fitrah.

Sebab niat termasuk salah satu dari empat rukun zakat fitrah. Itu artinya, jika membayar zakat fitrah tanpa dibarengi niat, maka beras atau uang yang kita keluarkan tidak dihitung sebagai zakat fitrah.

Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadrami dalam kitab Safinatun Naja (halaman 3) dan Muhammad bin Qosim Al-Ghazi dalam kitab Fathul Qarib (halaman 13) menjelaskan pengertian niat secara bahasa sebagai menyengaja.

Dalam ibadah wajib, termasuk saat membaca niat zakat fitrah untuk diri sendiri disebut sebagai qasdu asy-syai’ muqtarinan bi fi’lih, bermaksud melakukan sesuatu disertai dengan pelaksanaannya.

Baca Juga: Apakah Niat Zakat Fitrah harus Memegang Berasnya, Bolehkah Niat cukup dalam Hati atau harus Dilafalkan?

Jadi niat zakat fitrah untuk diri sendiri ini dibaca berbarengan dengan pelaksanaan zakatnya. Tidak diperkenankan ada jeda waktu antara membaca niat zakat fitrah dengan pelaksanaannya.

Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri Apakah Harus Diucapkan atau Dilafadzkan?

Menjawab pertanyaan niat zakat fitrah untuk diri sendiri apakah harus diucapkan atau dilafadzkan, Imam An-Nawawi Rahimahullah telah menjelaskannya dalam kitab Al-Majmu’ Syarah Muhadzdzab (Juz 2, halaman 23).

Beliau berkata bahwa niat zakat fitrah sudah cukup jika dibaca di dalam hati tanpa perlu dengan lisan dan bersuara:

فإن نوى بقلبه دون لسانه أجزاه 

“Berniat di dalam hati tanpa lisan sudah mencukupi.”

Hal itu juga disampaikan oleh Sayid Bakri dalam kitab I’anatut Thalibin (halaman 221):

النيات با لقلب ولا يشترط التلفظ بها بل يندب 

“Kewajiban niat itu terletak di dalam hati, dan tidak disyaratkan dengan lisan. Namun jika dibaca dengan lisan itu termasuk sunnah.”

Dari sini dapat disimpulkan bahwa niat zakat fitrah untuk diri sendiri tak perlu diucapkan atau dilafadzkan. Membaca niat zakat fitrah sudah cukup dengan hati. Apabila diucapkan atau dilafadzkan dengan lisan maka itu termasuk sunnah.

 

Niat Zakat Fitrah Apakah Harus Berbahasa Arab?

Shigat atau bacaan niat zakat fitrah menurut Syaikh Nawawi Al-Bantani sejatinya tidak mengikat sebagaimana yang sering kita baca sekarang. Niat zakat fitrah untuk diri sendiri tidak harus menggunakan bahasa Arab, bisa menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa daerah.

Baca Juga: Perbedaan Fakir dan Miskin dalam Menerima Zakat, Kriteria serta Syarat-Syaratnya menurut Syaikh Nawawi

Meskipun begitu, ketika membaca niat zakat fitrah untuk diri sendiri dengan menggunakan shigat atau bacaan (lafal) sendiri, mesti memuat unsur-unsur berikut:

1. Niat untuk mengeluarkan zakat fitrah dengan harta yang kita miliki

2. Siapa yang mengeluarkan zakat fitrah, yaitu diri sendiri

3. Zakat fitrah adalah ibadah wajib atau fardhu

4. Tujuan mengeluarkan zakat fitrah untuk mengharap ridha Allah

Jika semua unsur tersebut telah ada, maka bacaan apa pun yang diucapkan sebagai niat zakat fitrah itu sudah mencukupi.

 

Bolehkah Membaca Niat Zakat Fitrah Tidak di Depan Amil Zakat?

Syaikh Nawawi Al-Jawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain (halaman 173) mengatakan, yang terpenting dari niat zakat fitrah untuk diri sendiri adalah ketetapan hati meniatkan harta yang dikeluarkan.

Bahkan jika kita telah mengucapkan niat tetapi hati tidak ikut berniat, maka pembayaran zakat fitrah dinilai tidak sah.

Baca Juga: Hukum Bayar Zakat Fitrah Online, Penuhi Syarat dan Rukun Ini agar Boleh dan Sah

Terkait waktu membaca niat zakat fitrah, Syaikh Nawawi melanjutkan bahwa niat tidak perlu diucapkan ketika berhadapan dengan mustahik maupun amil zakat.

Semisal ketika memisahkan beras atau uang yang hendak dijadikan sebagai zakat fitrah dan membaca niat pada saat itu, hal tersebut sudah dianggap sah.

Imam Nawawi Rahimahullah bahkan menjelaskan dalam kitab Al-Majmu’ Syarah Muhadzdzab, pemberian harta oleh muzakki kepada mustahik atau kepada amil zakat maupun panitia zakat di masjid tidak perlu memberi tahu mereka bahwa beras atau uang tersebut adalah harta zakat fitrah. Asalkan sudah diniati zakat maka sah sebagai zakat.

 

Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dalam Arab Latin dan Artinya

Anda bisa menggunakan lafadz-lafadz atau bacaan niat zakat fitrah untuk diri sendiri sesuai dengan rangkaian kata-kata masing-masing.

Berikut adalah salah satu contoh bacaan niat zakat fitrah untuk diri sendiri yang umum digunakan oleh masyarakat ketika membayar zakat fitrah:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ نَفْسِي ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsii fardhan lillahi ta’ala

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diri sendiri, fardhu  karena Allah Taala.”

Baca Juga: Zakat Fitrah Anak Dibayarkan oleh Orang Tua sampai Umur Berapa, Baligh, Bekerja atau setelah Menikah?

Demikianlah bacaan niat zakat fitrah untuk diri sendiri dalam teks Arab, latin dan artinya. Semoga menambah keberkahan zakat fitrah kita.***

Editor: Muhammad Aswar

Tags

Terkini

Terpopuler