Network
MEDIA PEMALANG-Dalam kitab-kitab klasik, membaca Al-Qur’an dianjurkan untuk berada di satu tempat tertentu, tidak beranjak dari sana. Bahkan dianjurkan untuk tidak mengaji dalam keadaan berjalan atau sembari mengerjakan pekerjaan lain.
Tentu saja agar kita lebih fokus dalam memaknai dan meresapi firman-firman Allah, dan terutama menghindarkan kalau-kalau di tengah membaca sambil berjalan atau bekerja bisa lupa pada ayat dan tersendat membacanya.
Namun kehadiran aplikasi Al-Qur’an di zaman milenial ini betul-betul memudahkan kita dan menghindarkan dari ketakutan para ulama-ulama di zaman dahulu.
Baca Juga: Kisah Hadratussyekh KH. Hasyim Asy'ari Menggendong Nabi Khidir AS
Dengan aplikasi, kita bisa membaca di mana saja. Jika tersendat atau lupa, bisa langsung meraih gadget dan membuka aplikasi Al-Qur’an untuk menuntun kita.
Nah, dalam memilih aplikasi yang telah banyak dibagikan baik di Android maupun iOS, setidaknya perlu untuk memastikan bahwa aplikasi tersebut sesuai dengan mushaf-mushaf standar yang digunakan seluruh umat Islam.
Apa saja standarnya? Berikut 7 hal yang harus kita perhatikan, selain menyesuaikan dengan standar mushaf, juga untuk mempermudah terutama bagi orang-orang yang sedang belajar mengaji.
Jumlah baris setiap halaman
Tahukah anda, jumlah baris di setiap halaman berbeda-beda sesuai dengan rujukan mushaf. Ada yang berjumlah 15 baris per halaman, ada pula yang 17. Mushaf standar Indonesia yang diterbitkan pada tahun 1987 berjumlah 17 baris sesuai dengan sebuah mushaf yang dinamakan Mushaf Bombay.
Baca Juga: Masya Allah, Begini Adab Para Sahabat Ketika Selesai Membaca Al-Qur’an 30 Juz
