Network
MEDIA PEMALANG - Penanggalan tahun 1443 Hijriyah, yang bertepatan dengan tahun 2022, sepertinya akan banyak mengalami perubahan dari tanggal yang telah ditetapkan.
Ini akan mempengaruhi tanggal-tanggal pasti hari besar Islam, termasuk Isra Mi’raj, Nisfu Sya’ban, serta awal dan akhir Ramadhan tahun ini.
Jika disesuaikan dengan Kalender Hijriyah Global yang disepakati dalam Kongres Turki pada 2016 lalu, Isra Mi’raj 1443 Hijriyah atau 27 Rajab bertepatan dengan tanggal 28 Februari 2022. Namun, hasil rukyat hilal yang dilaksanakan oleh PBNU menunjukkan bahwa 27 Rajab bertepatan dengan 1 Maret 2022.
Baca Juga: Resmi, Isra Mi’raj 2022 antara Muhammadiyah dan NU Jatuh pada Tanggal yang Berbeda
Perbedaan ini kemungkinan besar akan berdampak pada kepastian awal dan akhir Ramadhan, apakah berjumlah 29 atau 30 hari, serta kapan tepatnya bulan Ramadhan tiba.
Sesuai Kalender Hijriyah Global, 1 Sya’ban jatuh pada hari Kamis, 3 Maret 2022. Namun dari perhitungan PBNU, kemungkinan 1 Sya’ban jatuh sehari setelahnya, 4 Maret 2022. Ini akan berdampak pada Ramadhan, apakah 1 atau 2 April, apakah Sya’ban hanya 29 hari atau 30 hari.
Baca Juga: Khutbah Jumat Ulama Al-Azhar Mesir: Tetaplah Bersyukur Walau di Masa Pandemi
Sementara itu, Dar Al-Ifta Al-Mishriyyah (Dewan Fatwa Mesir) yang mendasarkan perhitungan kalender Hijriyah kepada rukyatul hilal (melihat bulan sabit), akan kembali melakukan pengamatan bulan pada 2 Maret 2022 untuk memastikan apakah malam itu merupakan permulaan Sya’ban atau akan mundur ke hari berikutnya.
Mereka akan bekerja sama dengan Lembaga Astronomi serta otoritas terkait untuk melaksanakan penghitungan ulang pada tanggal 2 Maret 2022.
