فإن نوى بقلبه دون لسانه أجزاه
“Berniat di dalam hati tanpa lisan sudah mencukupi.”
Hal itu juga disampaikan oleh Sayid Bakri dalam kitab I’anatut Thalibin (halaman 221):
النيات با لقلب ولا يشترط التلفظ بها بل يندب
“Kewajiban niat itu terletak di dalam hati, dan tidak disyaratkan dengan lisan. Namun jika dibaca dengan lisan itu termasuk sunnah.”
Dari sini dapat disimpulkan bahwa niat zakat fitrah untuk diri sendiri tak perlu diucapkan atau dilafadzkan. Membaca niat zakat fitrah sudah cukup dengan hati. Apabila diucapkan atau dilafadzkan dengan lisan maka itu termasuk sunnah.
Niat Zakat Fitrah Apakah Harus Berbahasa Arab?
Shigat atau bacaan niat zakat fitrah menurut Syaikh Nawawi Al-Bantani sejatinya tidak mengikat sebagaimana yang sering kita baca sekarang. Niat zakat fitrah untuk diri sendiri tidak harus menggunakan bahasa Arab, bisa menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa daerah.