Meskipun begitu, ketika membaca niat zakat fitrah untuk diri sendiri dengan menggunakan shigat atau bacaan (lafal) sendiri, mesti memuat unsur-unsur berikut:
1. Niat untuk mengeluarkan zakat fitrah dengan harta yang kita miliki
2. Siapa yang mengeluarkan zakat fitrah, yaitu diri sendiri
3. Zakat fitrah adalah ibadah wajib atau fardhu
4. Tujuan mengeluarkan zakat fitrah untuk mengharap ridha Allah
Jika semua unsur tersebut telah ada, maka bacaan apa pun yang diucapkan sebagai niat zakat fitrah itu sudah mencukupi.
Bolehkah Membaca Niat Zakat Fitrah Tidak di Depan Amil Zakat?
Syaikh Nawawi Al-Jawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain (halaman 173) mengatakan, yang terpenting dari niat zakat fitrah untuk diri sendiri adalah ketetapan hati meniatkan harta yang dikeluarkan.
Bahkan jika kita telah mengucapkan niat tetapi hati tidak ikut berniat, maka pembayaran zakat fitrah dinilai tidak sah.