Batas Maksimal Masa Haid
Berapa hari batas maksimal masa haid? Dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah (Juz 18, halaman 304), batas maksimal masa haid menurut Mazhab Syafi’i adalah 15 hari.
Haid lebih dari 2 minggu menurut Islam, jika menggunakan batas maksimal Mazhab Syafi’i sepakat boleh shalat dan puasa setelah lebih dari 15 hari.
Lebih lanjut, ulama Mazhab Syafi’i memberikan ketentuan, apabila telah melewati 3 ketentuan berikut (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, Juz 18, halaman 305):
أَنْ لاَ يُجَاوِزَ ذَلِكَ خَمْسَةَ عَشَرَ يَوْمًا، وَلَمْ تَنْقُصِ الدِّمَاءُ مِنْ أَقَل الْحَيْضِ، وَأَنْ يَكُونَ النَّقَاءُ مُحْتَوَشًا بَيْنَ دَمَيِ الْحَيْضِ
1. Lebih dari 15 hari
2. Darah haid pernah keluar selama 15 hari itu. Maksudnya perempuan telah haid jika keluar darah dalam waktu sehari semalam (24 jam). Jika seorang perempuan telah keluar darah selama 24 jam itu, maka dia sudah terhitung haid.
Selang 15 hari dari hari pertama haid, maka hari ke-16 sudah terhitung tidak haid lagi meskipun tetap keluar darah.
3. Darah yang keluar dianggap tetap darah haid meskipun terputus-putus, namun tetap berada dalam 15 hari itu.
Misalnya seorang perempuan keluar darah pada hari 1-4. Lalu hari 5-7 berhenti. Hari 8-12 darah keluar lagi, darah itu tetap dihitung sebagai darah haid.