Network
MEDIA PEMALANG- Penyakit ain adalah pengaruh buruk dari pandangan mata atau pikiran yang disertai rasa takjub sekaligus iri hati sehingga menimbulkan keburukan pada apa saja yang dilihatnya.
Ada banyak kisah penyakit ain dalam sejarah Islam. Ketika dua sahabat Nabi Muhammad sedang mandi, salah satu di antaranya menatap dengan penuh ketakjuban atas ketampanan seorang yang lain.
Seketika sahabat yang dikagumi tersebut pingsan tak sadarkan diri. Sehingga penyakit ain adalah penyakit yang menimpa seseorang karena adanya ketakjuban sekaligus iri hati dari orang lain.
Namun, tahukah bahwa terdapat orang-orang yang tidak bisa terkena penyakit ain? Hal ini disampaikan oleh Buya Yahya dalam sebuah ceramah yang diunggah di channel Youtube TV AL-Bahjah.
Baca Juga: Sunnah Wudhu Ini Sembuhkan 70 Macam Penyakit, Segera Amalkan!
Yahya Zainul Ma’arif, pengasuh Lembaga Pengembangan Da’wah dan Pesantren Al-Bahjah menjelaskan bahwa bahwa penyakit ain itu benar adanya, bahkan terdapat hadits Nabi Muhammad yang menguatkannya.
Kiai yang lebih akrab disapa Buya Yahya itu mengutip perakataan Ibnu Hajar tentang definisi penyakit ain:
“Ibnu Hajar mengatakan, ain itu adalah mata secara lafadz. Namun ain pada penyakit ain adalah melihat seseorang dengan kekaguman yang disertai rasa hasud dari orang yang memang jiwanya busuk. Maka akan menjadi tersakiti,” demikian penjelasan Buya Yahya.
Namun menurut Buya Yahya, tidak semua pandangan takjub itu bisa mengenai setiap orang. Sekalipun takjub namun tanpa adanya rasa hasud dan iri hati, maka pandangan itu tidak akan menimbulkan penyakit ain.
Baca Juga: Ragu Apakah Mixue Halal atau Tidak, Kenali 6 Bahan yang Berpotensi Haram pada Es Krim
