Fenomena Hujan Es di Surabaya Bukan yang Pertama, Beberapa Daerah Ini Pernah Alami Hal Serupa!

21 Februari 2022, 19:42 WIB
Dua Kecamatan di Cianjur Jawa Barat Dilanda Hujan Es /Pixabay/Ilustrasi Hujan Es.

MEDIA PEMALANG- Fenomena hujan es yang menerjang Surabaya pada 21 Februari 2022, bukan menjadi kali pertama fenomena alam tersebut terjadi di Indonesia.

Dalam beberapa tahun belakangan beberapa daerah di Indonesia juga pernah mengalami hujan es yang sebagaimana dinyatakan oleh BMKG disebabkan oleh awan Cumulonimbus.

Nah, berikut adalah beberapa daerah di Indonesia yang pernah mengalami hujan es.

Baca Juga: Surabaya Hujan Es Batu, Ini Penjelasan Lengkap dari BMKG

Depok dan Bogor

Dua kota tersebut pernah diterjang oleh hujan dengan intensitas sedang, lebat disertai dengan angin kencang pada 21 September 2021 lalu.

Disamping itu, warga setempat juga menyadari bahwa fenomena tersebut benar-benar pernah terjadi. Ketika fenomena tersebut terjadi, banyak warganet yang mengabadikan momen langka tersebut dan tersiar di linimasa.

Dalam penjelasannya, BMKG telah mengonfirmasi bahwa fenomena hujan es ini terjadi akibat musim peralihan atau pancaroba. Pertumbuhan awan cumulonimbus cukup kuat pada masa peralihan ini sehingga dapat melewati level beku.

Baca Juga: Pejabat Kepala Desa Kebanggan Resmi Dilantik oleh Bupati Pemalang

Bekasi

Beberapa kecamatan di Bekasi, yakni Jatiasih, Pondok Gede, Pondok Melati, dan Jasam di Bekasi juga pernah dilanda oleh fenomena hujan es pada 14 April 2021 lalu.

Diawali dengan hujan lebat dan angin kencang, hujan es ini juga sempat viral di sosial media. Badang Meteorologi dan Geofisika juga mengonfirmasi bahwa peristiwa alam yang terjadi di sejumlah kecamatan tersebut diakibatkan oleh perkembangan awan Cumulonimbus.

Bandung

Hujan es juga pernah terjadi di Kecamatan Cimenyan, Bandung pada 28 Maret 2021, lalu. Kejadian hujan es tersebut juga disebabkan oleh perkembangan awan Cumulonimbus yang cukup cepat dengan suhu puncak awan mencapai kurang lebih -70 derajat celcius.

Baca Juga: Miliaran Babi di China Bikin Tahu-Tempe RI Terancam Langka, Ini Faktanya!

Dalam keterangan ilmiah, pergolakan awan ini disebabkan oleh proses mikrofisika. Proses ini berdampak pada cuaca lokal seperti angin kencang yang dapat membentuk pusaran angin, hujan lebat disertai hel atau tanpa disertai es, dan petir dari loncatan listrik. Disamping itu, fenomena hujan es juga pernah terjadi di pada 17 Juni 2021 lalu.

Badung, Buleleng, dan Lombok Timur

Selain di Pulau Jawa, hujan es juga pernah terjadi di Bali dan NTT, dimana saat itu warga setempat dikagetkan dengan hujan yang tidak seperti biasanya.

Fenomena yang terjadi pada November 2020 ini juga memiliki penyebab yang serupa dengan terjadinya hujan di sejumlah daerah.

Baca Juga: Nama di Kartu BPJS Ketenagakerjaan Beda dengan KTP? Lakukan 3 Metode Berikut!

Saat itu, hujan turun sebesar biji jagung yang terjadi bersamaan di beberapa desa di Kabupaten Buleleng dan Badung.

Sementara itu, di Lombok Timur NTT, hujan es juga terjadi, dimana es batu sebesar kelereng  jatuh di daerah Kecamatan Miomafo Barat. Fenomena alam hujan es batu ini terjadi kurang lebih selama 10 menit.

Bogor

Bola es sebesar kepala jari jatuh bersamaan dengan hujan deras di Bogor pada 23 September 2020 lalu.

Hujan es ini kemudian disadari oleh masyarakat akibat adanya bunyi batu berjatuhan dari atap atas.

Fenomena tersebut terjadi akibat cuaca ekstrim masa peralihan cuaca dimana dari cuaca terik tiba-tiba hujan deras.

Baca Juga: Cara Melihat Pengumuman SNMPTN Jika Kartu Peserta Hilang, Lakukan Tiga Metode Ini!

Hujan es ini juga dikabarkan memang sering terjadi di Bogor. Beberapa daerah di Kota Bogor juga telah sangat biasa dengan fenomena alam tersebut.

Demikian adalah beberapa daerah yang pernah mengalami fenomena hujan es yang sangat langka.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh BMKG, fenomena hujan es ini lebih sering terjadi pada masa peralihan musim atau pancaroba, adapun waktunya lebih sering terjadi antara siang atau sore hari.***

Editor: Argani Palupi

Tags

Terkini

Terpopuler