Viral Bocah SD di Tasikmalaya yang Dipaksa Teman-temannya Setubuhi Kucing Sambil Direkam Akhirnya Meninggal

20 Juli 2022, 21:20 WIB
Ilustrasi - Sepekan yang lalu viral video seorang bocah yang dipaksa teman-temannya setubuhi kucing sembari direkam. /Kat Smith/Pexels

MEDIA PEMALANG - Sepekan yang lalu viral video seorang bocah yang dipaksa teman-temannya setubuhi kucing sembari direkam.

Belakangan diketahui bocah kelas V SD tersebut berinisial F (11) warga Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Setelah rekaman video tersebut tersebar, korban depresi dan tidak mau makan dan minum.

Hingga akhirnya hari Minggu (18/7/2022) F meninggal dunia saat perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: Diduga Mesum di Toilet Masjid, Kepala Sekolah SD Digerebek Warga di Wonosobo

Selama masih hidurp F menjadi korban perundungan dan kerap dipukuli oleh teman-temannya.

Korban adalah anak kedua dari empat bersaudara.
Sang ibu kandung F, T (39) menjelaskan kondisi anaknya akibat tersebarnya video tersebut.

"Sepekan sebelum meninggal dunia, rekaman itu menyebar dan (dia) di-bully teman-temannya semakin menjadi-jadi. Anak saya jadi malu, tak mau makan minum, melamun terus sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat perawatan," jelasnya.

Menurut T, anaknya sempat curhat bahwa dirinya dipaksa menyetubuhi kucing oleh teman-temannya dan direkam.

Baca Juga: Inilah Alasan Anggia Warga Pekanbaru Tamatan SD Menjadi Buronan Interpol FBI Amerika Serikat

Akibatnya F depresi dan tidak mau makan dan minum. Bahkan korban sempat mengeluh sakit tenggorokan sampai akhirnya meninggal dunia.

"Sebelum kejadian rekaman itu, korban juga mengaku suka dipukul-pukul oleh mereka. Sampai puncaknya dipaksa begitu (sama kucing)," imbuhnya.

Setelah kejadian tersebut, pihak keluarga para pelaku perundungan datang ke rumah untuk meminta maaf.

Keluarga F mengungkap sudah ikhlas dengan kepergian anaknya dan meminta hal ini tak terjadi lagi.

Baca Juga: Sedih! Siswi SD di Samarinda Ini Diusir Guru karena Tidak Punya Hp, Inilah Kronologis Kejadiannya

"Saya minta jangan lagi ke anak lainnya," pungkasnya .

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengiyakan perundungan tersebut hingga korban meninggal dunia.

KPAID dan Polsek Singaparna Polres Tasikmalaya langsung memberikan pendampingan psikis untuk keluarga korban.

Dan berharap bahwa kejadian yang sama tidak terulang kembali ke anak-anak lainnya.

Baca Juga: Bejat! Kakek Gorontalo Ini Tega Perkosa Cucu Tirinya Sendiri Saat Berkunjung

Video rekaman tak senonoh tersebut sempat viral dan trending sehingga menjadi perbincangan publik.

"Saya dapat informasi, kemudian langsung menuju rumah korban bersama pihak kepolisian serta memberikan pendampingan terapi psikis bagi keluarga korban. Betul, sesuai keterangan keluarga korban, anak 11 tahun ini di-bully sampai depresi kemudian meninggal saat rekaman pemaksaan tak senonohnya," jelas Ato.

"Kita juga akan proses jalur hukumnya supaya kejadian ini tak terulang lagi," imbuh Ato.***

Editor: Dwi Andri Yatmo

Tags

Terkini

Terpopuler