MEDIA PEMALANG - Api untuk obor untuk perhelatan olahraga Asean Paragames tahun 2022 yang digelar di Surakarta diambil dari Api Abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Sabtu (23/7)
Dari Grobogan, selanjutnya obor yang telah terbakar akan dibawa ke beberapa daerah di Jawa Tengah yang berakhir di Surakarta
Api Abadi Mrapen sendiri menyimpan berbagai misteri. Salah satunya adalah sumber api yang berada di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan itu pernah padam tanpa ada yang tahu penyebabnya.
Baca Juga: Inilah Gunung Rajabasa yang Memiliki Keindahan Alam yang Sangat Sejuk dan Danau Misterius
Padamnya api abadi tersebut terjadi pada 25 September 2020 dan kembali menyala enam bulan kemudian.
Namun, selain padamnya api, Api Abadi Mrapen masih menyimpan sejumlah misteri. Berikut adalah fakta Api Abadi Mrapen.
1. Dihubungkan dengan Sunan Kalijaga
Berdasarkan informasi yang diperoleh, cerita sejarah yang berkembang di masyarakat menyebutkan bahwa sumber Api Abadi Mrapen berhubungan dengan masa akhir Kerajaan Majapahit yang berhasil ditaklukkan oleh Kesultanan Demak Bintoro pada 1500-1518 masehi.
Sunan Kalijaga yang saat itu memimpin pasukan Demak berusaha mencarikan air minum bagi prajuritnya.
Ia menancapkan tongkatnya di tanag dengan harapan dapat memancarkan air yang segar.
Namun hal aneh terjadi. Bukannya air, justru apilah yang keluar dari lubang tancapan tongkatnya.
Api itu terus berkobar hingga saat ini, dan dijuluki Api Abadi Mrapen.
Baca Juga: Roy Suryo Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Kepolisian dalam Kasus Meme Stupa
Sementara itu, Sunan Kalijaga kembali menancapkan tongkatnya di tempat lain yang tak jauh dari sumber api.
Ia akhirnya menemukan sumber air yang oleh masyarakat dinamai Sendang Dudo, yang berjarak sekitar tiga meter dari Api Abadi Mrapen.
2. Digunakan untuk Ajang Nasional maupun Internasional
Tradisi menyalakan api obor untuk ajang olahraga telah ada sejak dulu, seperti Olimpiade maupun PON.
Baca Juga: Menikmati Keindahan Wisata Curug Sibedil di Desa Sima Moga Pemalang
Beberapa ajang yang pernah menggunakan Api Abadi Mrapen seperti Pesta Olahraga Internasional Ganefo pada November 1963 yang diikuti oleh 51 negara dari berbagai belahan dunia.
Kemudian pada 23 Agustus 1996, api abadi juga digunakan dalam ajang PON XVI.
Tidak hanya untuk ajang olahraga, Api Abadi Mrapen tiap tahunnya juga digunakan oleh penganut Agama Buddha untuk memperingati Hari Raya Waisak.
Kemudian pada 2018, tepatnya tanggal 18 Juli, Api Abadi Mrapen juga digunakan untuk membuka ajang Asian Games, yang pada tahun tersebut, Indonesia mendapat mandat untuk menjadi tuan rumah ajang olahraga terbesar di Asia itu.
3. Mengalami Pasang Surut
Baca Juga: Menikmati Keindahan Wisata Goa Laren Kuta - Bantarbolang Pemalang
Berdasarkan penelusuran jurnalis, sebelum padam pada tahun 2020, Api Abadi Mrapen pernah mengalami pemadaman pada tahun 1996.
Soepardi yang saat itu menjadi pemilik lahan menjelaskan bahwa pada Februari hingga Maret 1996, api mulai memadam. Kendati padam, di sekitarnya masih mengeluarkan uap panas.
Dan pada 2004, api pernah meredup yang diikuti dengan tidak terawatnya Api Abadi Mrapen.
4. Pertama Kali Padam Total
Baca Juga: Jika Kamu Pergi ke Pemalang Selatan, Jangan Lupa Mampir ke 6 Tempat Wisata ini
Kasi Energi ESDM Wilayah Kendeng Selatan Sinung Sugeng Arianto menyampaikan padamnya Api abadi Mrapen baru kali ini terjadi.
Pada 1996, api abadi Mrapen diketahui sempat redup akibat debit gas yang berkurang.
Akan tetapi saat itu, setelah dilakukan pengeboran, semburan gasnya kembali stabil.
"Setelah dibor ternyata keluar gasnya, intensitas nyala api kembali berkobar. Di tahun itu tidak sampai padam, padam total baru terjadi kali ini," jelas Sinung.
5. Penyebab Padamnya Api masih Belum Diketahui
Baca Juga: Wisata Hutan Mangrove di Pemalang Suasana Asri Cocok untuk Ngabuburit
Pada tahun 2020, Kepala Desa Manggarmas, Ahmad Mufid, menjelaskan bahwa dirinya belum mengetahui penyebab padamnya Api Abadi Mrapen.
Meski demikian sebelum padam memang ada aktivitas pengeboran guna mencari sumber air di sekitar lokasi.
Adapun Kasi Energi ESDM Wilayah Kendeng Selatan Sinung Sugeng Arianto menyampaikan pengeboran sumber mata air tersbut kemungkinan yang menjadi penyebab kebocoran gas dan membuat api padam.
Dalam semburan air tersebut juga terdapat suara gemuruh dari dalam tanah dan terciumnya gas hidrokarbon.
Baca Juga: Tempat 3 Wisata Sejarah di Pemalang yang Jarang Kamu Tahu
Meski demikian hal tersebut belum menjadi penyebab pasti padamnya api.
Itulah lima fakta menarik tentang Api Abadi Mrapen yang mungkin belum Anda ketahui.***