Beredar Kabar Dua Oknum Guru Hina Murid, 'Udah Bodoh, Miskin Lagi'

- 12 Januari 2022, 13:42 WIB
Ilustrasi murid yang menjadi korban  Pencabulan oleh guru ngaji di Jakarta Utara/Pexels/RODNAE Productions/
Ilustrasi murid yang menjadi korban Pencabulan oleh guru ngaji di Jakarta Utara/Pexels/RODNAE Productions/ /

MEDIA PEMALANG- Beredar kabar kurang mengenakan datang dari dunia pendidikan. Berdasarkan informasi, diduga terdapat dua oknum guru di SMP Negeri 28 Medan Johor, Sumatera Utara, melakukan penghinaan kepada salah seorang siswa.

Informasi mengenai insiden yang kurang mengenakan tersebut sampai di Wakil Ketua DPRD Medan Ihwan Ritonga.

Ketika dimintai keterangan, Ihwan mengaku pernah mendapatkan laporan siswa tersebut dihina gurunya sebagai anak miskin. Alhasil, ia pun meminta korban untuk bersabar.

Baca Juga: Siap Dukung Program Pemerintah Minyak Goreng Murah, Peran Penting Industri Minyak Goreng Sawit Nasional

Namun, berselang tak lama, peristiwa ini pun harus terulang kembali untuk kedua kalinya sehingga Wakil Ketua DPRD Medan ini perlu untuk mendatangi sekolah tersebut sebagai langkah mencegah hal serupa terulang.

"Kemarin terjadi lagi, begitu laporan sama kita. Waktu ambil rapor, guru itu bilang 'coba buka masker kamu'. Dibilang ke siswa itu lagi 'masih warasnya kamu, udah bodoh'. Nah ternyata ada guru yang nyahut juga dari belakang, udah miskin, gitu. Jadi laporan ini sampai ke kita lagi, jadi kita datangi," kata Ihwan ketika dihubungi, Rabu 12 Januari 2022.

Setelah mendatangi sekolah, Ihwan menemui siswa tersebut dan memintanya untuk menunjukkan guru yang telah menghinanya. Ihwan pun mengatakan bahwa terdapat dua guru yang melakukan penghinaan tersebut berdasarkan yang disampaikan siswa.

Baca Juga: Meningkatnya Kasus Omicron di Indonesia, Pemerintah Terus Genjot Vaksin dan Pemberian Booster Vaksin ke-3

"Saya datangi semalam, kumpul semua di situ, ada kepala sekolah dan guru-guru. Mereka minta maaf," tutur politisi Gerindra ini.

Ia meminta guru-guru yang ada di sekolah tersebut agar kejadian ini tidak terulang lagi. Ihwan pun juga mengatakan kepada semua siswa harus diberi dukungan.

"Saya bilang, ini jadi pelajaran buat sekolah, bapak dan ibu guru. Saya minta ini menjadi yang terakhir. Saya bilang anak seperti ini harus didukung," jelasnya.

Ihwan menuturkan, sejak enam bulan lalu, siswa yang menjadi korban penghinaan tersebut sudah menjadi anak asuhnya. Ia juga mengatakan bahwa segala biaya sekolah dari siswa ini dia yang membayarkannya.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Resmi Ditetapkan sebagai Tersangka Ujaran Kebencian oleh Bareskrim Polri

"Jadi kan sebenarnya sudah enam bulan yang lalu, jadi ada siswa dua orang yang mereka hidup karena bantuan orang karena beberapa donatur. Enam bulan lalu itu saya sudah kunjungi. Kakaknya ternyata sudah putus sekolah, SMA. Karena enggak ada biaya, mamanya sudah meninggal, ayahnya juga sudah enggak ada. Ternyata adeknya juga ada SMP, SMP 28 Johor. Saat itu saya bayari semua utang-utang di sekolah," lanjut Ihwan.

Editor: Argani Palupi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah