Network
Media Pemalang - Beberapa musholla dan masjid di Bukittinggi, Sumatera Barat, gagal melaksanakan kurban setelah menjadi korban penipuan oleh oknum penjual hewan kurban.
Salah satunya adalah Mushala Baitul Jannah di RT 007/ RW 001, Kelurahan Campago Ipuah, Kecamatan Mandiangin, Koto Selayan, Bukittinggi.
Mushalla tersebut gagal melaksanakan kurban di Hari Raya Idul Adha 2022 kemarin setelah lima ekor sapi dan satu kambing yang dipesan tidak kunjung datang.
"Kami merasa ditipu, lima ekor sapi dan satu kambing yang kami pesan kepada penyedia hewan kurban atas nama Aldi tidak juga datang , kerugian Rp. 100 juta lebih," ujar Ketua Panitia Kurban Mushalla Baitul Jannah, M Zadry, Minggu (10/7).
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Makan Banyak Daging Kurban, 5 Minuman Ini Bantu Turunkan Kolesterol
Selain itu, menurutnya, ada beberapa mushalla dan masjid di Bukittinggi yang juga menjadi korban penipuan oleh penyedia hewan kurban yang sama, salah satu korbannya adalah seorang anggota DPRD.
"Kami mendapat informasi, ada sekitar lima mushalla termasuk masjid di Bukittinggi ini yang juga mengalami hal serupa. Sapi kurban dari penyedia yang sama tidak kunjung datang atau bermasalah, termasuk korbannya salah seorang anggota DPRD," sambung Zadry.
Mushalla Baitul Jannah sendiri telah memesan lima ekor sapi dan satu ekor kambing yang merupakan hasil iuran dari 36 orang, dengan masing-masing iuran sebesar Rp. 2,8 juta. Bahkan kupon kurban telah disebar ke 350 warga sekitar Mushalla Baitul Jannah.
"Pemesanan sudah sejak satu bulan lalu dan sudah kami lunasi dengan rincian satu peserta kurban Rp 2,8 juta," ujarnya.
Baca Juga: Doa Menyembelih Hewan Kurban Idul Adha, Tuntunan dan Tuntunannya Sesuai Syariat
Ia berencana akan melaporkan masalah ini kepada pihak berwenang apabila penyedia hewan kurban tidak bertanggung jawab.
"Jika tidak ada iktikad baik, Senin (11/7) besok rencana kami laporkan bersama pengurus lainnya,"
Selain Mushalla Baitul Jannah, salah satu mushalla di Koto Dalam, Pulai Anak Air terpaksa mengadakan iuran bersama untuk bisa membeli hewan kurban, karena sapi yang dipesan tidak kunjung datang hingga hari penyembelihan.
Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Bukittinggi, Kompol Rita Suryati, mengatakan bahwa ia telah berkoordinasi dengan mushalla dan masjid yang bersangkutan.
Di Masjid Bukit Apit, ia mengatakan bahwa polisi akan menengahi permasalahan serupa dengan membuat perjanjian antara keluarga Aldi dengan pemilik sapi kurban untuk menjamin pembayarannya karena Aldi tidak dapat dihubungi.
"Dari keterangan panitia kurban, Aldi mengaku punya kandang sapi di Gadut, kemudian panitia menjemput sapi itu, tapi menurut pemilik, Aldi belum membayarkan hingga terpaksa menemui keluarganya untuk bisa menjaminkan, karena sapi harus dibawa ke masjid untuk segera dikurbankan," ujar Kompol Rita Suryati.
Rita belum bisa memastikan apakah Aldi menipu atau tidak, mengingat keluarganya masih bisa dihubungi.***
