"Iya, yang pasti tidak ada anjuran untuk 'mengorbankan' siapa pun di jalan," kata Kurnia Lesani Adnan pada Senin (26/6/2023).
Menurutnya, sopir bus dalam video tersebut tidak benar-benar mengungkapkan pernyataan tersebut dengan serius. Dia menilai bahwa ucapan sopir bus hanyalah sebagai analogi dari situasi yang sedang dialami.
"Jika saya mencermati perdebatan yang terjadi, pengemudi mungkin ingin menggambarkan kondisi yang mereka hadapi, tetapi kalimat yang digunakan tidak tepat," ujarnya.
Meskipun demikian, dia tetap menolak pernyataan yang diucapkan oleh sopir bus dalam video tersebut.
Namun, Kurnia Lesani Adnan menjelaskan bahwa perlu dipahami bahwa setiap kendaraan besar seperti bus, truk, dan tronton memiliki titik buta yang luas. Selain itu, kendaraan besar ini tidak dapat mengurangi kecepatannya dengan mudah seperti halnya kendaraan kecil seperti mobil.
"Intinya, semua pengguna jalan harus mentaati peraturan lalu lintas dan memahami bahwa dimensi kendaraan yang berbeda juga berarti penanganannya berbeda," pesannya.
Ketika ditanya tentang identitas perusahaan yang mempekerjakan sopir bus tersebut, dia mengaku tidak mengetahuinya. Namun, dia meyakini bahwa kemungkinan sopir bus tersebut bekerja di bawah PO SAN yang bergerak di bidang pariwisata.
Baca Juga: Sopir Penabrak Motor hingga Terjun dari Flyover Pesing Dijadikan Tersangka oleh Polisi
Dia juga meyakinkan bahwa sopir bus yang bekerja di bawah PO SAN tidak memiliki pemikiran yang serupa dengan sopir bus dalam video yang viral tersebut.