Pada umumnya titik nyala solar berada pada suhu sekitar 200 derajat celcius, sementara kompresi pada mesin diesel bisa mencapai 500° Celcius. Itu artinya ketika solar dihimpitkan
kedalam ruang bakar maka solar akan langsung terbakar tanpa perlu dipicu oleh api
Inilah yang dinamakan self combustion atau pembakaran dengan sendirinya. Hal ini membuat mesin diesel tidak lagi memerlukan busi.
Konsekuensi dari temperatur tinggi itu solar tidak bisa ikut dikompresi karena kalau solar ikut dikompresi maka solar akan langsung terbakar sebelum langkah kompresi berakhir.
Hal ini tentu akan berakibat fatal karena pembakaran bisa membalikkan putaran engkol sehingga mesin tidak akan bisa nyala.
Baca Juga: Sholawat Fatih : Teks Arab, Latin, dan Artinya dalam Bahasa Indonesia serta Keutamaan Membaca
Itulah yang membuat mesin diesel hanya mengkompresi udara sementara solar disalurkan melalui injektor langsung ke dalam ruang bakar.
Selain itu mesin diesel juga umumnya dilengkapi busi pemanas komponen ini tidak seperti musik yang menghasilkan percikan api di fungsinya hanya sebagai pemanas ruang bakar saat mesin masih dingin.
Temperatur yang dihasilkan dari proses kompresi itu akan terdistribusi ke komponen sekitar ruang bakar sehingga suhu akhir kompresi itu lebih rendah.
Busi pemanas akan menjaganya supaya suhu kompresi mesin diesel tetap di atas titik nyala solar sehingga solar tetap bisa terbakar meski mesin Masih dingin.***