7 Hal yang Sebaiknya Dihindari Saat Memasang Iklan Digital FB Ads, IG Ads, TikTok Ads, Google Ads, Buat Pemula

10 Januari 2022, 12:05 WIB
7 Hal yang Sebaiknya Dihindari Saat Memasang Iklan Digital FB Ads/IG Ads/TikTok Ads/Google Ads, Buat Pemula /Pexels

MediaPemalang.com - Masifnya penetrasi internet memudahkan orang untuk mendapatkan informasi. Informasi yang beberapa dekade lalu hanya bisa kita peroleh dari media konvensional semisal koran, majalah atau televisi. 

Mulai bergeser ke dunia digital. Selain itu media sosial ikut mempercepat peralihan dari offline ke online.

Mau tidak mau, suka tidak suka, memasang iklan digital menjadi sebuah keharusan. Jika tidak ingin tertinggal akan arus teknologi yang makin gencar ini.

Tidak heran, pasar iklan digital mulai dari Google Ads, FB Ads, IG Ads sampai TikTok Ads semakin besar dan diperhitungkan. Brand-brand besar pun makin gencar beriklan.

Baca Juga: Cara Mudah Bermain Game Please Touch Me yang Viral dan Trending di TikTok, Situs Aslinya di Pleasetouchme com

Maka, bagi pemilik usaha mulailah beriklan juga di media sosial yang sedang ramai-ramainya. Tidak harus semuanya, minimal satu yang harus bisa digarap.

Berikut ini adalah 7 hal yang sebaiknya dihindari saat memasang iklan digital baik itu Google Ads, FB Ads, IG Ads atau TikTok Ads, yang dikutip dari cuitan akun Twitter @andinrahmana pada tanggal 9 Januari 2022.

Tips ini cocok untuk kita yang masih pemula di dunia iklan digital ini. Silakan disimak dan dipelajari:

Baca Juga: Salah Satu Petinggi Perusahaan Meta 'Resign', Pertanda Apakah Ini?

1. Bikin geo-targeting terlalu umum/terlalu luas.

Pernah beberapa kali mendapati targeting ads yang menyasar se-Indonesia. Meskipun produk kita bisa dibeli nasional, tapi Indonesia itu ada 17.500 pulau.

Sebaiknya untuk targeting audience, pilih kota-kota yang memang spesifik disasar. Lebih bagus lagi kalau di tiap kota, bisa spesifik per lokasi dengan radius.

Misal, di Jaksel targetkan untuk professional di SCBD. Di Tangerang Selatan targetkan untuk penghuni perumahan di BSD.

2. Bikin targeting umur yang terlalu luas.

Baca Juga: Insentif Prakerja Bisa Cair Lebih Dari Sekali? Ini Jawabannya...

Misalnya menarget usia 18-45th dalam 1 adset.

Meskipun sama-sama jualan mobil misalnya, kebutuhan mobil usia 18-24, 25-34 dan 35-45 kan berbeda.

Jadi sebaiknya setiap segmentasi umur ini dipisah jadi adset & ads yang berbeda.

Misalnya: Umur 18-24 kasih materi iklan Ayla. Umur 25-34 kasih materi iklan Sirion. Umur 35-45 kasih materi iklan Terios.

Yang sebaiknya tidak dilakukan adalah pasang iklan Terios untuk 18-45 tahun.

3. Cuma punya satu varian iklan aja per adset.

Baca Juga: Jadwal Piala Afrika 2022: Prediksi Maroko vs Ghana, Head to Head, Live Streaming

Kalau iklannya cuma 1, kita jadi tidak punya pembanding, apakah iklannya sudah cukup bagus atau belum.

Kalau kita punya lebih dari satu, kita bisa A/B testing. Iklan yang bagus lanjutkan, yang kurang dimatikan.

4. Tidak masang tanggal selesai.

By default, kita hanya akan masang tanggal mulai. Tanggal selesai biasanya opsional.

Masalahnya, manusia tempatnya lupa. Pernah beberapa kali iklannya masih jalan walaupun campaignnya sudah selesai. Sayang budgetnya.

5. Landing page tidak sesuai dengan produk yang diiklankan.

Baca Juga: Kumpulan Promo Restoran Bulan Januari 2022 : KopKen, Burger King, Dominos, JCo, Yoshinoya, Dunkin, dll

Anggaplah kita sebuah supermarket yang lagi promo bulan Januari. Di iklan, visualnya adalah promo sofa. Tapi kalau diklik, di landing page isinya adalah seluruh produk promo, instead of cuma sofanya aja.

Yang kayak gini bikin orang keluar website karena merasa kecele dan jadinya dihitung bounce rate.

Bahkan ada beberapa kasus yang landing pagenya not found, atau diarahkan ke halaman home, bukan ke spesifik halaman yang diiklankan.

6. Design visual iklan nggak sesuai dengan ukurannya.

Meskipun memang agak effort untuk resize banyak ukuran (square, stories, horizontal), tapi sangat disarankan kita punya ukuran yang sesuai dengan placement yang dipilih.

Baca Juga: Lirik Lagu ‘Cukup Langit Hang Gerigis’ Vita Alvia, Link Download Lengkap (Spotify, iTunes, Youtube, & Deezer)

7. Terakhir, materi tidak diganti-ganti dalam jangka waktu yang cukup lama, misalnya 1 bulan.

Ada yang namanya ad-fatigue, yaitu orang udah bosen lihat iklan kita jadinya tidak menarik lagi. Lebih disarankan untuk refresh materi setiap 2 minggu sekali.

Demikianlah 7 hal yang sebaiknya dihindari ketika memasang iklan digital yang bisa dicoba untuk advertiser pemula. Bisa juga dijadikan evaluasi mana saja sih yang membuat iklan kita selama ini belum maksimal.

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.***

Editor: Dwi Andri Yatmo

Sumber: Twitter @andinrahmana

Tags

Terkini

Terpopuler