CDC Amerika Serikat: Masker Kain Kurang Efektif Tangkal Virus Covid-19 Varian Omicron

- 18 Januari 2022, 17:00 WIB
Masker N95 Photo by Önder Örtel on Unsplash
Masker N95 Photo by Önder Örtel on Unsplash /

MediaPemalang.com - Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat atau yang disebut dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan masker kain kurang efektif dalam melindungi seseorang dalam menangkal virus Covid-19 varian Omicron dibandingkan masker bedah atau respirator.

Dikutip dari Antara "Masker respirator dapat dipertimbangkan dalam situasi tertentu dan oleh orang-orang tertentu ketika perlindungan yang lebih besar diperlukan atau diinginkan," kata laman CDC dikutip dari New York Times pada Selasa

Individu yang sebelumnya direkomendasikan oleh CDC dapat memilih untuk menggunakan respirator N95 jika tersedia.

Baca Juga: Mencuci Rongga Hidnung dengan Nose Sanitizer, Pakar Menilai Sangat Efektif Cegah Penularan Varian Omicron

Menggunakan masker dengan benar, dapat menyaring 95 persen partikel di udara dan disebut respirator N95.

CDC juga mengatakan bahwa masker bedah biasa adalah “pilihan yang dapat diterima” bagi dokter dan perawat ketika menangani pasien dengan penyakit virus Covid-19 varian Omicron.

Butuh waktu berbulan-bulan bagi CDC dan Organisasi Kesehatan Dunia untuk menyadari bahwa virus corona dapat ditularkan melalui tetesan kecil di udara; Hal ini bisa bertahan lama dan berlangsung berjam-jam di ruangan.

Baca Juga: Segera Diluncurkan - Temuan Mengagumkan Nose sanitizer pencegah Omicron COVID-19 Melalui Semprotan Hidung

Menurut penelitian terbaru, produk masker yang terbuat dari kain tenun dengan kerapatan longgar memberikan perlindungan yang lebih sedikit, sedangkan produk kain tenun yang lebih baik dan dapat direkomendasikan adalah masker kain yang ditumpuk atau double. Karena masker kain yang ditumpuk memberikan lebih banyak perlindungan.

Masker bedah yang dipasang dan KN95 atau masker dengan respirator lainnya – adalah yang paling protektif dari semua masker kain, dan respirator yang terpasang, termasuk N95, memberikan tingkat perlindungan tertinggi.

Badan tersebut mendesak orang Amerika untuk “mengenakan masker paling protektif yang Anda bisa dan memakainya secara teratur.”

Baca Juga: Pfizer Temukan Pil COVID-19, Negara di Dunia Berlomba-lomba Antri dapatkan Obat Covid Paxlovid

Sementara itu, pengamat Covid-19 Dr Ali Alkatiri mencontohkan penggunaan nose sanitizer dalam siaran pers, Selasa. nose sanitizer sebagai tindakan pencegahan untuk membersihkan hidung dari virus.

“Masyarakat harus lebih menjaga diri dengan melakukan tindakan preventif yang lebih baik. Masyarakat harus paham bahwa manusia bisa terinfeksi virus COVID-19 karena virus masuk salah satunya melalui saluran pernapasan. Cara preventif yang harus dilakukan adalah memastikan virus tidak masuk ke paru-paru, atau membunuh virus yang sudah masuk di saluran pernapasan.”

“Virus yang masuk tetap berada di saluran udara selama beberapa hari, termasuk lubang hidung dan nasofaring. Saat itulah kita perlu membunuh virus sebelum bisa masuk ke paru-paru…”Nose sanitizer Itu bisa membunuh 95 persen virus dalam 24 jam,” ujarnya.

Baca Juga: Tujuh Peserta India Open 2022 Terpapar COVID-19, Bagaimana Nasib Pebulutangkis Indonesia?

Dr Ali Alkatiri menyebutkan bahwa beberapa negara sudah mulai menggunakannya Dekongestan hidung Seperti Inggris, Korea, Bahrain dan Thailand.***

 

Editor: Chamdani Lukman Bachtiar

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah