"Identitas dua mayat adalah warga Libya dan yang lainnya diyakini sebagai migran dari Chad yang menyeberang ke Libya," tambah Belhasan.
Sejak pemberontakan yang didukung NATO pada tahun 2011 untuk menggulingkan dan membunuh pemimpin lama Muammar Gaddafi. Di Libya telah muncul beberapa titik transit bagi orang-orang yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Afrika.
Mereka berharap untuk kehidupan yang lebih baik di Eropa dengan melalui rute berbahaya, melintasi area gurun yang panas dan di atas laut Mediterania. Dan banyak yang mati dalam perjalanan, termasuk di gurun Sahara yang keras.
Baca Juga: Gempa Kuat Tewaskan 280 Orang di Afganistan, Jumlah Korban Kemungkinan akan Bertambah
Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi, setidaknya 1.500 pengungsi telah tenggelam dalam berbagai kecelakaan kapal dan kapal karam di rute Mediterania Tengah tahun lalu. ***