Inilah Alasan Donald Trump Menentang Larangan TikTok di Amerika Serikat, Benarkah Dendam dengan Facebook?

- 12 Maret 2024, 22:30 WIB
Mantan Presiden AS, Donald Trump.
Mantan Presiden AS, Donald Trump. /Reuters/Eduardo Munoz /

MEDIAPEMALANG.COM - TikTok, aplikasi video yang sangat diminati yang dimiliki oleh raksasa internet asal Cina, ByteDance, mendapatkan dukungan mengejutkan dari mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Dalam pengakuannya, Trump menyebut alasan di balik penolakannya terhadap larangan TikTok secara nasional bukan semata karena kebebasan berekspresi, tetapi lebih karena potensi peningkatan dominasi Facebook dan CEO-nya, Mark Zuckerberg.

Dalam unggahan terbarunya di Truth Social, platform media sosial yang ia dukung, Trump bahkan menyematkan gelar "Zuckerschmuck" kepada CEO Meta, menggunakan kata yang kontroversial dalam bahasa Yiddish yang bermakna vulgar.

"Jika TikTok ditiadakan, Facebook dan Zuckerschmuck akan melihat lonjakan dalam bisnis mereka," demikian tulis Trump di Truth Social.

Baca Juga: Donald Trump Tolak Larangan TikTok di Amerika Serikat: Untungkan Bisnis Facebook dan Mark Zuckerberg

"Saya tidak ingin memberi kesempatan pada Facebook, yang terlibat dalam kecurangan selama pemilihan presiden terakhir, untuk semakin memperkuat dominasinya. Mereka adalah musuh sesungguhnya dari rakyat!"

Sebagai presiden, Trump sebelumnya mencoba untuk memaksa ByteDance, perusahaan induk TikTok, untuk menjual sahamnya dalam aplikasi tersebut atas alasan keamanan nasional terkait hubungannya dengan Cina.

Namun, upaya tersebut ditolak oleh pengadilan federal. Pada minggu ini, sebuah usulan undang-undang yang akan memaksa ByteDance untuk melepaskan kepemilikan TikTok dalam waktu 165 hari atau menghadapi larangan di Amerika Serikat berhasil disetujui oleh komite DPR.

Pendapat Trump tentang TikTok dan Facebook muncul sementara ia tengah gencar-gencarnya menyerang Presiden Joe Biden, yang baru saja memberikan pidato kenegaraan. Diketahui bahwa Biden dan Trump kemungkinan akan kembali bertarung dalam pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2024.

Halaman:

Editor: Dwi Andri Yatmo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x