Menambah Doa dan Memperpanjang Sujud Terakhir dalam Shalat, Adakah Anjurannya?

10 Februari 2022, 05:30 WIB
Bacaan dalam shalat sejatinya tak ada batasan yang pasti. Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Daud, Rasulullah bersabda bahwa ketika ruku membaca subhana rabbiyal ‘azhim sebanyak tiga kali. Ketika sujud membaca subhana rabbiyal a’la tiga kali. Dan itu paling sedikit. /

MEDIA PEMALANG- Apakah ketika Anda melakukan sujud terakhir dalam shalat menambah doa sehingga memperpanjang sujud? Lantas, adakah anjuran mengenai hal tersebut?

Sebuah hadis mutawatir yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah berkata,

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

“Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu.”

Semua ulama bersepakat, bahwa kata sujud dalam hadis ini merujuk kepada shalat. Namun masalahnya apakah dalam semua shalat, baik shalat lima waktu atau shalat sunnah?

Baca Juga: Shalat Sunnah yang Khusus Dikerjakan Malam Jumat, Agar Anak dan Keturunan Menjadi Orang Sholeh

Sebagian berkata bahwa shalat hendaknya ya sesuai dengan yang dianjurkan Nabi. Tak perlu ada tambahan doa, tak perlu memperpanjang bacaan.

Namun dalam Mazhab Syafi’iyah, masalah ini dikembalikan kepada imam beserta makmum yang mengikuti imam. Apakah makmum rela/ridha (mahshurin) jika imam membaca dan memperpanjang bacaan dalam gerakan shalat atau tidak.

Sebab bacaan dalam shalat sejatinya tak ada batasan yang pasti. Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Daud, Rasulullah bersabda bahwa ketika ruku membaca subhana rabbiyal ‘azhim sebanyak tiga kali. Ketika sujud membaca subhana rabbiyal a’la tiga kali. Dan itu paling sedikit.

Baca Juga: Sedang Belajar Cara Shalat? Utamakan Hafal 5 Bacaan Berikut, yang Lainnya Sunnah

Hadis lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasa’i bahwa suatu kali Anas bin Malik melihat seorang pemuda yang shalat serupa dengan shalatnya nabi. Dia membaca sepuluh tasbih dalam setiap rukuk dan sujudnya.

Namun Imam Syarqawi dalam Hasyiyah-nya memberikan batasan bahwa membaca tasbih tiga kali pada saat rukuk dan sujud adalah hitungan yang paling standar. Paling sedikit boleh membaca satu kali, paling banyak membaca 11 kali.

Ketika shalat sendiri, kata Syaikh Nawawi dalam Ar-Riyadh Al-Badi’ah, boleh menambahkan bacaan-bacaan tasbih yang telah diajarkan Nabi Muhammad.

Namun ini bukan hanya di sujud terakhir, seharusnya setiap sujud dipanjangkan.

Syaratnya, jika sedang berposisi sebagai imam, kita mesti meyakinkan bahwa makmum yang berdiri di belakang tidak diberatkan jika kita menambah atau memanjangkan sujud. Jika pun mereka keberatan, sebaiknya bacaannya yang standar saja dengan diulang sebanyak tiga kali.

Baca Juga: Susah Khusyuk Saat Menjalankan Shalat? Berikut Amalan Sederhana dari Imam Syafi’i

Ketika shalat sendiri, itu terserah pada kekuatan kita. Boleh mengulang-ngulang sebanyak yang kita inginkan. Namun jangan lebih dari 11 kali. Jika ingin lebih panjang lagi, boleh menambahkan tasbih sesuai dengan yang telah diriwayatkan dari Nabi Muhammad.

Apakah boleh menambahkan bacaan selain bacaan shalat dalam sujud? Mengacu pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut

قَوْلُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ هَذِهِ الصَّلاَةَ لاَ يَصْلُحُ فِيْهَا شَيْئٌ مِنْ كَلاَمِ النَّاسِ إِنَّمَا هُوَ التَّسْبِيْحُ وَالتَّكْبِيْرُ وَقِرَاءَةُ الْقُرْآنِ [أخرجه مسلم].

“Sesungguhnya shalat ini tidak boleh ada di dalamnya sesuatu dari perkataan manusia. Sesungguhnya ia adalah tasbih, takbir dan bacaan al-Qur’an.”

Syaratnya adalah doa yang kita baca termasuk dalam bacaan tasbih, takbir yang ada dalam Al-Qur’an dan dipraktikkan Nabi. Atau juga doa yang diambil dari Al-Qur’an.***

Editor: Argani Palupi

Tags

Terkini

Terpopuler