MEDIA PEMALANG- Para ulama telah sepakat tentang bolehkah puasa hari Sabtu untuk mengganti utang puasa Ramadhan yang tertinggal karena haid atau halangan lain.
Puasa hari Sabtu merupakan hari yang tidak dianjurkan untuk melaksanakan puasa. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang diriwayatkan dari Sufyan At-Tsuary:
"Janganlah Janganlah kalian berpuasa hanya pada hari sabtu kecuali jika Allah mewajibkan berpuasa pada hari tersebut, jika pada hari itu kalian tidak mendapati kecuali sebutir anggur atau sebatang pohon maka kunyahlah ia."
Larangan melaksanakan puasa di hari Sabtu disebabkan salah satunya oleh tradisi umat Yahudi yang menjadikan hari tersebut sebagai hari besar.
Apakah Tidak Boleh Mengganti Puasa Ramadhan di Hari Sabtu?
Syaikh Mahmud Syalbi, amin fatwa Lembaga Fatwa Mesir menjelaskan makna hadits Nabi Muhammad di atas.
Menurutnya hadits tersebut hanya berlaku pada puasa sunnah yang tidak didahului hari sebelumnya maupun hari setelahnya.
Nabi Muhammad melarang seseorang berpuasa di hari Sabtu jika hanya puasa pada satu hari itu saja.
Sementara mengganti puasa Ramadhan di hari Sabtu dibolehkan, begitu pula puasa wajib yang lain seperti puasa nadzar dan kaffarat.
Boleh juga melaksanakan puasa sunnah di hari Sabtu jika puasa tersebut tidak hanya dalam satu hari.
Syaikh Mahmud Syalbi menyimpulkan tentang puasa apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di hari Sabtu sebagai berikut
1. Puasa wajib termasuk qadha puasa, puasa nadzar dan kaffarat boleh dikerjakan di hari Jumat.
2. Puasa sunnah yang terikat waktu seperti puasa Dawud, puasa hari Arafah, Puasa Asyura, Puasa Nisfu Syaban, dan Puasa Syawal.
3. Puasa sunnah yang hanya satu hari dan tidak dibarengi dengan puasa pada hari sebelum atau setelahnya hukumnya makruh.
Itulah fatwa Lembaga Fatwa Mesir tentang bolehkan puasa hari Sabtu untuk mengganti utang puasa Ramadhan.***