Lebih Memilih Sunnah yang Lain, Lima Sahabat Nabi ini Putuskan Tak Berpoligami

- 23 Januari 2022, 21:00 WIB
Menurut berbagai penafsiran, ayat poligami diturunkan untuk memberikan batasan dan syarat-syarat yang ketat untuk praktik yang selama ini dijalankan tanpa adanya hukum yang jelas.
Menurut berbagai penafsiran, ayat poligami diturunkan untuk memberikan batasan dan syarat-syarat yang ketat untuk praktik yang selama ini dijalankan tanpa adanya hukum yang jelas. /tangkap layar/npr/

MEDIA PEMALANG- Poligami bukanlah syariat yang diperkenalkan oleh Islam. Jauh sebelum Surat An-Nisa ayat 3 membolehkan poligami, para sahabat telah mempraktikkannya.

Menurut berbagai penafsiran, ayat poligami diturunkan untuk memberikan batasan dan syarat-syarat yang ketat untuk praktik yang selama ini dijalankan tanpa adanya hukum yang jelas.

Para sahabat yang sebelumnya beristri lebih dari empat kemudian menceraikan beberapa istrinya. Begitu pula, para sahabat yang memperistri perempuan non-muslim, menceraikan mereka.

Baca Juga: Mommy ASF dan Perempuan-Perempuan yang Tak Mau Dipoligami, Apakah Mereka Menentang Syariat Agama?

Namun banyak pula sahabat yang memilih untuk tidak berpoligami. Bukan berarti mereka tidak menjalankan syariat yang diatur agama, tetapi lebih kepada kehatian-hatian tidak bisa memenuhi syarat yang ketat yang telah ditetapkan oleh Islam.

Tetapi poligami hanyalah salah satu syariat dari sekian banyak syariat yang ditetapkan oleh Islam. Sehingga para sahabat banyak yang lebih memilih untuk menyibukkan diri dengan ibadah yang lain ketimbang disibukkan oleh istri yang banyak.

Abu Darda

Beliau dikenal sebagai sahabat yang tekun menjalankan ibadah. Beliau terkenal karena ketakwaannya, sikap kehati-hatiannya terhadap hukum, serta sibuk mempelajari Al-Qur’an. Beliau hanya memiliki satu istri. Setelah istri pertama meninggal, barulah dia memperistri seorang perempuan yang lebih dikenal dengan nama Ummu Darda Sughra.

Baca Juga: Jangan Asal Poligami, Islam Memperbolehkan Tapi Anjurkan Beristri Satu, Ini Penjelasannya

Abu Hurairah

Beliau sering dijuluki sebagai bayang-bayang Nabi Muhammad. Karena di mana pun Nabi Muhammad berada, beliau selalu berada di belakangnya. Itulah mengapa hampir semua hadis yang kita kenal lebih banyak diriwayatkan dari Abu Hurairah. Karena kesibukannya menemani Nabi, Abu Hurairah tidak menikah. Barulah setelah Nabi Muhammad wafat Abu Hurairah menikah dengan Surrah binti Ghazwan.

Bilal bin Rabbah

“Tukang azan” nabi ini hanya menikah sekali, dengan saudara perempuan Abdurrahman bin Auf, Halah binti Auf. Meski istrinya tak bisa memberikannya seorang keturunan, Bilal tidak mau mentalak atau menikah lagi. Rumah mereka dipenuhi dengan kemesraan hingga Bilal wafat ketika berjihad di Syam.

Baca Juga: Sedang Galau? Amalkan Doa dari Ali Bin Abi Thalib Ini, Insya Allah Barokah

Ibnu Mas’ud

Ada satu ungkapan yang terkenal di kalangan sahabat, “Jika ingin mengerti tentang Islam, belajarlah kepada empat sahabat, salah satunya Ibn Mas’ud.” Beliau hanya menikah dengan Zainab Ats-Tsaqafiyah dan lebih sibuk untuk mendalami ilmu pengetahuan dan agama.

Handhalah bin Abi Amir

Mungkin namanya tak banyak yang tahu, tetapi kisahnya jelas sangat masyhur. Dialah seorang pemuda yang baru menikmati malam pertama ketika dikumandangkan perintah untuk berjidah di Uhud. Dia belum sempat mandi junub dan berangkat ke medan perang. Dia akhirnya syahid dalam keadaan junub. Dalam kesyahidannya itu, bahkan malaikat pun turun memandikannya.***

Editor: Argani Palupi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah