Habib Husein Baagil: Runtuhnya Pemerintahan, Runtuhnya Majlis Taklim dan Pondok Pesantren

- 1 Maret 2022, 18:04 WIB
/

Padahal sejatinya tak ada yang perlu dikhawatirkan dari pemerintahan sekarang. Tak ada kriminalisasi ulama, tak ada intervensi yang merugikan agama. Justru sebaliknya.

 “Orang pakai jilbab tambah banyak, tentara pakai jilbab tambah banyak, majilis taklim berkembang di mana-mana, pondok pesantren di mana-mana.”

Habib Husein Baagil menceritakan, pondok pesantren yang dibangun keluarganya di Batu, Malang (Anwarut Tauhid), sampai sekarang tidak memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Tapi tak ada yang protes.

“Mana yang katanya rezim ini mengkriminalisasi ulama, mana? Apanya yang dikriminalisasi? Pondok di mana-mana, masjid di mana-mana, enggak ada IMB, mana ada kesulitan berdakwah ini?”

Jangan pernah mau dihasut, sebagaimana Timur Tengah yang luluh lantak sekarang. Mereka dihasut dengan agama, sehingga menggulingkan pemerintah.

Habib Husein Baagil menceritakan tentang Ali Abdul Sholeh, sang presiden republik Yaman yang korup, karena itu menyengsarakan rakyatnya. Namun setelah presidennya digulingkan, Yaman justru semakin sengsara.

Baca Juga: Betapa Kita Merindukan Sosok Pemimpin Seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq

Begitu presidennya digulingkan, mereka baru sadar bahwa meskipun korup, ternyata mereka masih bisa menjalankan agama dengan baik di bawah kepemimpinan Ali Abdul Sholeh.

Hal ini sesuai dalam teori Al-Mawardi dalam kitab Ahkam Al-Sulthaniyah, bahwa lebih baik dipimpin oleh seorang pemimpin, yang meskipun korup dan tidak baik, dibandingkan negara yang tak memiliki pemimpin sama sekali.

"Seenggak enaknya kita, masih tidak diatur dengan senjata. Dan anak-anak kita masih tinggal di rumah, nggak di camp penampungan."***

Halaman:

Editor: Gani P.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah