Network
MEDIA PEMALANG- Mixue Ice Cream and Tea yang sedang viral karena murah dan lezat terus saja dipertanyakan oleh para penikmat es krim di Indonesia yang penduduknya sebagian besar muslim. Apakah es krim Mixue halal atau tidak.
Sebagai kedai es krim franchise yang didirikan pada 1997 lalu di China, Mixue Ice Cream baru memperluas kedainya ke Indonesia pada tahun 2020. Namun hanya dua tahun berselang, telah mendirikan lebih dari 300 kedai di kota-kota besar Indonesia.
Karena kecepatan perkembangan dan banyaknya review yang beredar di media sosial tentang nilai positif Mixue Ice Cream, banyak yang hendak mencicipinya.
Namun karena kebanyakan masyarakat muslim, banyak yang mempertanyakan apakah es krim Mixue halal atau tidak.
Sebuah akun di media sosial Twitter, @polbanfess, menanyakan apakah es krim Mixue halal atau tidak setelah positif Covid-19 dan sangat ingin menikmatinya.
Baca Juga: Inilah Rahasia di Balik Harga Mixue Ice Cream yang Murah dengan Citarasa Sultan
Ia bercerita, “gaes aku kan kemarin kemarin kena c0v!d terus batuk gt, skr udah mau sembuh tuh bm banget pingin mixue. eh si doi bilang mixue belum ada di laman mui berarti gatau halal apa engga, menurut kalian gimana gaes plis ini mah pingin banget akutu????”
Karena pertanyaan tentang halal atau tidaknya es krim Mixue ini, beberapa pelanggan yang pernah ke sana justru berhenti karena tak menemukan label halal.
Apa Kata MUI tentang Mixue Halal atau Tidak?
Untuk mencari jawaban dari keresahan netizen, kami telah menghubungi langsung Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika MUI (LPPOM MUI), apakah Mixue Ice Cream telah memiliki label sertifikat halal MUI atau belum.
MUI telah membuka akses untuk mengetahui suatu makanan dan minuman, obat-obatan, serta kosmetika untuk bisa cek langsung apakah telah memiliki sertifikat halal atau belum.
Baca Juga: 4 Cara Cek Label Halal Mixue Ice Cream Lewat WhatsApp, Aplikasi dan Situs Resmi MUI
Meski begitu, kami telah berbicara langsung kepada pihak MUI Pusat pada tanggal 3 Juni untuk memstikan apakah Mixue telah memiliki sertifikat halal atau belum.
Dengan menanyakan nama produk, pemilik, hingga pemegang hak franchise Mixue di Indonesia, MUI tidak menemukan entri dan nomor sertifikat halal bagi Mixue, baik produk maupun pemiliknya.
Bagaimana Tanggapan Mixue Indonesia?
Pada tanggal yang sama, kami juga menghubungi PT Zisheng Pacific Trading sebagai pemegang hak franchise Mixue di Indonesia.
Akhirnya Mixue Indonesia mengeluarkan pernyataan resmi lewat akun Instagram-nya untuk menjawab keresahan masyarakat. Pernyataan berikut ditulis pada tanggal 1 Juli 2022 oleh Mixue Indonesia:
"Saat ini Mixue memang benar belum memiliki sertifikat kehalalan, kami sudah mengurusnya sejak tahun 2021 namun memang belum selesai.
Baca Juga: Es Krim Mixue Halal Tidak sih, Kenapa Bisa Dipasarkan Bebas Jika belum Ada Sertifikat Halal MUI?
"Pengurusan ini membutuhkan waktu yang panjang karena verifikasi dilakukan bukan hanya bahan baku apa melainkan cara pemrosesan juga dari awal hingga akhir. Dan ini dilakukan dari pabrik utama kita di Cina. Gelombang covid juga sempat menghambat pemrosesan ini.
"Sehingga jika ditanya apakah Mixue halal, meskipun secara informasi umum setiap komposisi yang kami gunakan kami tau, secara umum halal.
"Namun tentunya lebih baik kami memberi jawaban yg sekiranya sudah diverifikasi yg berwenang.
Baca Juga: Arti Kata Mixue dan Cara Pengucapannya dalam Bahasa China, Es Krim Lovers Wajib Tahu
"Selagi menunggu kakak dapat memilih pilihan yg terbaik untuk kakak. Ditunggu terus update dari kami ya"
Apa yang Mesti Dilakukan Masyarakat?
Kita memang membutuhkan kepastian tentang apakah Mixue halal atau tidak, baik dari LPPOM MUI maupun pernyataan dari pihak Mixue Ice Cream Indonesia.
Dalam hal ini sertifikat halal MUI jelas menjadi pegangan karena tidak mungkin menentukan es krim apakah Mixue halal atau haram hanya dengan melihat komposisinya.
Maka bagi kita masyarakat, selain menunggu pernyataan lengkap dari pihak Mixue Indonesia, ada baiknya untuk tidak melabeli haram sesuatu yang belum jelas..
Dalam hukum Islam, apa yang masih diragukan dan belum seorang faqih memberikan fatwa, semua itu dianggap sebagai syubhat yang lebih baik untuk didiamkan.*****
