Misteri Gunung Muria: Pernahkah Meletus? 5 Fakta Mencengangkan!

MEDIA PEMALANG - Gunung Muria, yang terletak di perbatasan Kudus, Jepara, dan Pati, Jawa Tengah, merupakan gunung berapi bertipe stratovolcano dengan ketinggian 1.602 mdpl. Keindahan alam dan nilai sejarahnya menarik banyak wisatawan, termasuk peziarah yang ingin mengunjungi makam Sunan Muria.

Baca Juga: Jelajahi Selat Muria: Legenda, Sejarah, & 5 Pesona Wisata Menakjubkan

Pertanyaan tentang apakah Gunung Muria pernah meletus sering kali muncul. Jawabannya adalah ya, Gunung Muria pernah meletus, meskipun letusan terakhirnya terjadi sekitar 160 SM.

Bukti Letusan Gunung Muria:

• Kawah di Puncak: Gunung Muria memiliki kawah di puncaknya, yang merupakan bukti letusan gunung berapi di masa lalu.
• Sisa-sisa Material Vulkanik: Di sekitar Gunung Muria, terdapat sisa-sisa material vulkanik seperti lava dan batu apung, yang menandakan aktivitas vulkanik di masa lampau.
• Catatan Sejarah: Catatan sejarah Jawa kuno, seperti Babad Tanah Jawi, menyebutkan letusan Gunung Muria yang terjadi pada masa lampau.

Dampak Letusan Gunung Muria:

Letusan Gunung Muria di masa lalu diperkirakan memiliki dampak yang signifikan pada wilayah sekitarnya. Dampak tersebut antara lain:

• Perubahan Bentuk Daratan: Letusan gunung berapi dapat mengubah bentuk daratan di sekitarnya. Hal ini mungkin terjadi pada Gunung Muria, yang mungkin telah membentuk beberapa pulau kecil di sekitar pantai utara Jawa Tengah.
• Bencana Alam: Letusan gunung berapi dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan tsunami. Letusan Gunung Muria di masa lalu mungkin telah menyebabkan beberapa bencana alam di wilayah Jawa Tengah.
• Perubahan Iklim: Letusan gunung berapi dapat menyebabkan perubahan iklim global. Letusan Gunung Muria di masa lalu mungkin telah berkontribusi pada perubahan iklim di wilayah Jawa Tengah.

Gunung Muria adalah gunung berapi yang pernah meletus di masa lalu. Letusan terakhirnya terjadi sekitar 160 SM. Meskipun tidak aktif saat ini, Gunung Muria masih berpotensi untuk meletus kembali di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penelitian dan monitoring gunung berapi ini untuk meminimalkan risiko bencana alam di wilayah Jawa Tengah.