Booming NFT dan Metaverse, Ingat! Web 3.0 Akan Jadi Masa Depan Internet Dunia

18 Januari 2022, 21:38 WIB
Orang Terkaya di Dunia, Elon Musk Bagikan Metode Pembelajarannya dalam Meraih Kesuksesan /Pixabay/

MEDIA PEMALANG- Web 3.0 digadang-gadang sebagai masa depan internet dunia. Booming web 3.0 juga menghebohkan jagat maya, dimana konsep ini menawarkan sebuah versi internet yang terdesentralisasi, dimana dibangun pada blockchain.

Sama halnya dengan Cryptocurrency, Metaverse atau NFT, booming web 3.0 juga menjadi hal yang banyak diperbincangkan oleh warganet.

Namun, CEO Tesla, Elon Musk pernah mengunggah sebuah cuitan di twitternya belum lama ini.

"Saya tidak menyarankan web3 itu nyata-sepertinya lebih seperti kata kunci pemasaran daripada kenyataan sekarang - hanya bertanya-tanya seperti apa masa depan dalam 10, 20 atau 30 tahun. 2051 terdengar sangat futuristik," kata Elon Musk sebagaimana yang dikutip dari akun Twitter @elonmusk.

Baca Juga: Miliader Thailand Lakukan Kerja Sama dengan Binance untuk Kembangkan Infrastruktur

Lantas, apa sih maksud dari web 3.0 dan kelebihannya?

Sebelum mengenal web 3.0, sebelumnya kita sudah mengetahui adanya Web 1.0 yang dimulai pada 1990-an yakni hari-hari awal internet, dimana saat itu web adalah cara mendemokratisasi akses ke informasi.

Hingga pada medio 2000-an muncul web 2.0, dimana raksasa teknologi seperti Google, Amazon, Facebook hingga Twitter muncul. Platform tersebut mencoba untuk menertibkan internet dengan mempermudah koneksi dan transaksi online.

Web 3.0 menawarkan sistem desentralisasi yang dibangun di atas sistem Blockchain. Jadi akan ada pembukuan di mana banyak komputer sekaligus menyimpan data yang bisa dicari oleh siapa saja.

Baca Juga: Bisnis Crypto Tumbuh, Paypal akan Kembangkan Stablecoin Sendiri

Dikutip dari NPR, sistem tersebut akan dioperasikan oleh pengguna secara kolektif bukan lagi dikuasai oleh perusahaan.

Para pengguna akan diberikan token untuk berpartisipasi dan digunakan memberikan suara pada keputusan serta menghasilkan nilai nyata.

Web 3.0 membuat pengguna mengontrol data mereka sendiri. Mereka akan berpindah dari media sosial ke email atau belanja dengan satu akun dipersonalisasi, membuat catatan di Blockchain dari seluruh aktivitas.

Baca Juga: 7 Koin Crypto yang Cocok untuk Anda 'Staking', Saatnya Dapat Pasif Income

Gerakan Web 3.0 terbantu dengan tren NFT. Selain itu Twitter juga sedang mempelajari cara memasukkan konsep tersebut ke platform, ungkap Esther Crawford, manajer proyek senior Twitter.

Dia mengatakan di masa depan, bukan Twitter versi kripto yang menggantikan platform tersebut. Namun perusahaan akan memperkenalkan fitur Web3 di atas Twitter.

Editor: Argani Palupi

Sumber: NPR

Tags

Terkini

Terpopuler