Google Menutup PaLM API untuk Sebagian Besar Pengguna, Ini Alternatif AI yang lebih Canggih

21 April 2024, 16:33 WIB
Gemini AI Google /Karawangpodt/Foto/Google

MEDIA PEMALANG - Google, perusahaan teknologi raksasa, telah mengumumkan bahwa mereka akan menutup akses ke PaLM API, yang sebelumnya merupakan salah satu layanan AI (Artificial Intelligence) yang sangat populer di kalangan pengembang.

Google Menghentikan Akses PaLM API

PaLM API adalah layanan gratis yang memungkinkan pengembang untuk membuat chatbot kustom mereka sendiri. Namun, Google mengumumkan bahwa layanan ini akan ditutup pada tanggal 15 Agustus 2024.

Hal ini tentu mengecewakan bagi banyak pengembang yang telah menggunakan PaLM API untuk mengembangkan aplikasi mereka. Selain menutup akses ke layanan ini, Google juga menawarkan alternatif yang mengharuskan pengguna untuk membayar biaya langganan.

Baca Juga: Google Pixel Fold Akan Mendapat Nama Baru, Pixel 9 Pro Fold apakah Cocok?

Alternatif yang Ditawarkan oleh Google

Meskipun menutup akses ke PaLM API, Google tidak meninggalkan para pengembang tanpa alternatif. Mereka menawarkan pengguna untuk beralih ke Gemini Pro 1.0, yang merupakan bagian dari platform AI all-in-one milik Google. Namun, sayangnya layanan ini tidak gratis.

Pengguna dapat menggunakan kunci yang sama yang mereka gunakan untuk PaLM API untuk mengakses Gemini melalui SDK AI Google. Namun, biaya langganan untuk menggunakan layanan ini cukup signifikan. Paket terendah memiliki biaya sebesar $7 per bulan untuk 1 juta token input. Jika pengguna juga menginginkan 1 juta token output, biayanya akan menjadi $21 per bulan.

Baca Juga: 8 Film yang Bisa Ditonton di Bioskop Minggu Ini, Bisa Temani Weekend Kamu!

Implikasi Bagi Pengembang

Keputusan Google untuk menutup akses ke PaLM API dan menawarkan alternatif berbayar ini tentu memiliki implikasi bagi para pengembang. Mereka harus mempertimbangkan apakah layak untuk beralih ke layanan berbayar atau mencari alternatif lain yang lebih terjangkau.

Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa Google akan mulai membebankan biaya untuk fitur AI pencarian di masa depan. Jika hal ini terjadi, pengguna mungkin harus membayar biaya langganan bulanan untuk mengakses beberapa fitur AI pencarian tertentu.

Tantangan Monetisasi Konten AI

Keputusan Google ini juga mencerminkan tantangan dalam memonetisasi konten AI. Saat ini, banyak perusahaan teknologi masih mencari cara untuk menghasilkan pendapatan dari konten AI mereka. Samsung juga dilaporkan berencana untuk membebankan biaya akses ke beberapa fitur Galaxy AI di masa depan.

Dengan semakin banyak perusahaan teknologi yang mulai membebankan biaya untuk fitur AI mereka, kita dapat mengharapkan bahwa tren ini akan terus berlanjut di masa depan.

Baca Juga: Inilah Cara Mengisi Refleksi Tindak Lanjut (RTL) Ekspektasi Pada Peserta Didik di Pengelolaan Kinerja PMM

Kesimpulan

Penutupan akses ke PaLM API oleh Google dan penawaran alternatif berbayar merupakan perubahan signifikan dalam ekosistem pengembangan aplikasi AI. Pengembang harus mempertimbangkan dengan cermat implikasi dari keputusan ini dan mencari solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka.

Sementara itu, para pengguna juga harus siap menghadapi kemungkinan adanya biaya langganan untuk fitur AI pencarian di masa depan. Hal ini menunjukkan bahwa monetisasi konten AI masih merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh industri teknologi saat ini.***

Editor: Chamdani Lukman Bachtiar

Tags

Terkini

Terpopuler